Awalnya aku adalah orang yang sangat cuek dengan semua keadaan
disekelilingku. Aku berteman dengan siapa saja, tak peduli cowok atau cewek.
Sampai sampai banyak yang tak habis pikir, kenapa bisa seperti itu. Ke mana saja
pergi, ngobrol, bercanda, sama saja ke semua orang. Sampai suatu saat aku
bertemu dengan seorang teman, memang teman biasa, sama seperti yang lain. Hanya
saja seiring waktu berlalu aku merasa ada perbedaan pada temanku yang satu ini,
atau karena hati ini saja yang merasa berbeda. Sambil cuek aku sering
memperhatikannya, kenapa orang ini bisa beda. Aku tak berani macam macam karena
memang ada perasaan segan, jadi ya teman biasa, tapi dalam hati tidak bisa
menolak ada sesuatu yang berbeda. Perasaan apakah ini? Entah. Lama kelamaan
setiap bertemu ada perasaan lain melanda hati, cuma karena memang cuek aku
biarkan saja perasaan ini merajalela.Waktu berlalu dan kami berpisah nyaris
tanpa kabar. Sesekali aku dengar dari orang lain tentang keadaanya sekarang.
Sesekali atau malah jarang, sangat jkusimpan setengah mati sebagian telah
terjawab, hanya sebagian. Beberapa hari kemudian aku memberanikan diri untuk
menelepon dan menanyakan hal hal yang agak bersifat pribadi, tentunya setelah
meminta ijin darinya. Tapi sebelum aku mengungkapkan perasaan hati ini, ia
terlanjur berucap Kita temen biasa. Heppp… Aku tidak bisa bicara apa apa
lagi. Yah, memang mungkin memang teman biasa. AKu merasakan betapa susahnya
melupakan pertemuan yang hanya beberapa saat itu, atau karena ada perasaan
mengganjal dalam hati yang tidak sempat terucap?Seminggu lebih berlalu dan dia
menelponku. Menelponku? Ya, menelponku Dia tidak pernah menelponku sebelumnya
Tidak pernah Aku ngobrol sampai 2 jam lebih Tapi waktu itu dia benar benar
temanku, tak ada perasaan macam macam dalam hatiku. Esoknya aku menelponnya, dan
hari hari berikutnya seolah lupa waktu aku selalu menelponnya. Hingga satu per
satu perasaan lain muncul. Entah kenapa perasaan rindu yang dulu pernah ada
timbul lagi. Muncul lagi perasaan lain, perasaan sayang, hati ini, apa salahnya
aku mencintai teman?Setelah renungan demi renungan aku lalui, aku mulai mencari
arti cinta. Benarkah semua perasaan yang telah kualami itu memang cinta? Atau
ada yang kurang? Atau aku terlalu berharap? Aku sadari, aku sempat berharap
darinya hingga muncul perasaan pedih, perih dan sakit. Padahal itu sebetulnya
tidak perlu Cuma sudah terlambat Saat ini yang kutahu dari cinta tidak terlalu
sukar dan rumit seperti yang pernah aku kira. Cinta adalah rela memberi tanpa
mengharap suatu apa pun. Benarkah? Aku masih mencari jawabannya.
========================================
Pengirim : Nova
========================================