Aku………
terlalu bodoh di alam ini di depanmu tak bisa berbasa basi, pandangan sekitarmu pada diri seolah aku insan tiada bearti.

Aku………..
Bukan pembohong diri bukan bunglon pendai beradap tasi hanyalah aku yang tau pasti siapa sebenar adanya aku ini.
Tiada perlu engaku kembali tak mungkin pintamu sanggup ku beri, tak kan berubah keyakinan hati.
tetaplah aku adanya begini.

Lingkungan kita berbeda jalanan kita tiada sama, citamu tergantung tinggi di angkasa harapku ada di depan mata realita bukan angan belaka.
selama waktu kita melangkah seiring masa kaki berjalan, searah arus nasib bergerak sejalan angin alur terbawa semakin sadar antara kita serasa berbedaan kianlah nyata.
Dari semula kita telah tau tetap mencari jalan penemu kini hari kita mengaku di depan sana jalanan buntu, engkau selalu menunutut tinggi sebagaimana di dalam mimipi, sayang tak bisa aku membohongi diri.

Engkau dan aku berbeda pasti.
terakhir aku perpesan, mestinya kita sadari bukan kaya yang banyak harta, bukan fakir yang tak punya mobil, bukan bahagia yang selalu tertawa, bukan menderita yang selalu merenungi hidup.
kekayaan sejati adalah konaah di hati bukan tumpukan harta duniawi, jauhi sifat angkara dunia seburuk penghasilan yang bercampur riba terjelek amalan bercampur ria.

Paling besar dosa kala berdusta tiada guna membngagakan kekayaan raga, bekal paling utama adalah iman dan taqwa.
besyukurlah yang mendapatkan rahmah dan merenungkan ayat kebesaran tuhan, namun jangan sampai kau buta dan tuli, kebuatan terparah karena buta mata hatimu pilih kala tak mendengar kata nurani.
janganlah hal itu terjadi pada kita semua.

========================================
Pengirim : Dewi
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *