Angin malam berdesir membisik ditelinga
Dan dia bisikan kata kata yang aku mengerti
Mengembanglah langkahku kepada pujaan yang aku tuju
Kerena bisik dijiwaku, padaku kamu merindu.
Dinginnya angin malam dinginnya membacok tulang
Jika kalau bukan kerena rindu dan cinta
Sejatinya aku malas bertandang
Sejatinya juga aku pengin melupa
Semua bentuk wajah
Semua sopan dalam tingkah
Kerena sebab aku bisa sua
Yang kudapati adalah gundah
Yang tertinggal adalah lelah
Maafkanlah���.
Tapi aku lihat kamu tak ingin kehilangan aku
Sehingga menghantar tetesan air mata
Dan hangatnya tetesan air mata kamu
Telah bisa merubah segalanya
Jangankan kini dihatiku ingin melupa
Tapi malah semakin sayang dan cinta
Demi Allah aku sayang banget ke kamu Wati
Dan kasih sayang ini ingin aku berikan
Bukan kepada seorang sahabat
Tapi kepada seorang permaisuri
Tapi masih ada banyak tanya
Apakah kamu sudi��?? Sejauh ini kamu tak sudi
Kamu tak suka aku, Tak suka apanya�??
Sedang aku bukan seorang penjahat
Kalau bukan air mata dari yang tersayang
Niscaya aku sudah pergi jauh
Aku tak kuasa melihat air matamu
Air mata ketulusan hati
Yang tak ingin kehilanganku dari matamu.

========================================
Pengirim : Kotarom Minami
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *