Kecemasan membayang di setiap jejakku
Ketakutan menghela di desah nafasku
Sampai Letih menanyakan perjuanganku
Aku hanya bisa memeluk erat kesanggupanku

Kursi itu akan selalu tersedia untukku
Kereta itu akan setia menghantar jiwaku
Lalu apa yang membuatku ragu?

Bukan sahabat yang menemaniku
Bukan perbekalanku
Bukan pula tempatku

Tahukah kau
Perjalanan pertama aku masih hijau
Perjalanan berikutnya aku begitu terpukau
Perjalanan selanjutnya aku gagal
Hingga aku pulang membawa sesal

Maka kau masih melihat
Aku bagaikan muallaf yang tersesat
Dengan berbekal jiwanya yang kian pekat
Mencoba susuri rimba Nya yang lebat

Akankah aku sampai di perkampungan taubat
Dalam perjalanan yang semakin goyahkan niat?

Istighfar kian menghujam dada
Lebam dalam kelamnya noda
Nyanyian rindu semakin tenggelam
Melebur tangis dalam heningnya malam

18 Muharram 1423 H 

========================================
Pengirim : Conan
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *