pabila sinarmu memaksaku tuk kembali, aku akan pergi menapaki bebatuan yang terjal, melirik tebing berangkara murka. setelah itu aku akan duduk di sudut yang tak terkena sinarmu, sambil menghisap udara yang tak terjamah olehmu.

sebuah pelukan hangat hadir dalam lintasan mataku, ketika terlihat cahaya dengan malu malu menerobos celah mendobrak lingkaran aura yang semakin menipis dari penghujung hutan itu. sambil tak henti hentinya aku mengalunkan irama yang dulu pernah kita senandungkan.

aku yakin dibalik jalinan benang yang semakin kusut itu, terdapat kilauan mutiara yang terpendam. memancarkan sinarmu yang gemerlapan menaungiku dari tatapan awan menggumpal. hanya untukku.

sebuah tragedi yang tak menghargaiku. ia memaksa terjadinya lantunan irama yang terputus putus. meniup peluit di keasingan hari.

========================================
Pengirim : kangadhi
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *