Saat jubah Sang Cinta selimuti dari dinginnya hidup. Tebarkan aroma kebahagiaan dari setiap cawan emas. Seakan tiada pernah ada akhir dari lukisan keindahan ini.

Namun kerinduan adalah badai kecil yang mematikan. Dari balik topengnya tersimpan cakar cakar yang siap menghujam. Bilakah memang sang Waktu dengan kejamnya menghancurkan kuil kepercayaan yang kubangun. Apakah harus kembali kususun puing asa yang tersisa..??

Setan setan penderitaan menari nari disekelilingku. Suarakan lagu kemenangan atas malaikat kebahagiaan. Tak ada lagi yang dapat dilakukan. Selain menunggu kuda putih untuk menjemputku. Menuju keabadian. Tinggalkan belenggu kehidupan.
Dengan anggun kuda putih itu menyapaku, dan sebait kata terucap dengan berat :

Selamat Malam, Cinta..

========================================
Pengirim : Angger
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *