Saya iri melihat sepasang suami istri chinesse tua penjual bakmi di emperan pasar oro� dowo yang lagi sibuk membuatkan saya bakmi dah koloke
Di usia yang sudah gak muda lagi masih berdua rukun bekerja sama membuatkan pesanan pelanggannya, saya trenyuh dan bertanya kepada diri saya sendiri .. “Bisakah saya seperti mereka?” runtang runtung sampe tua? atau lebih tepatnya, bisakah saya mendapatkan teman sehidup semati seperti itu??

Terus terang saya malu pada diri saya sendiri, karena selama ini saya masih memikirkan diri saya sendiri, saya masih lirak lirik wanita lain, padahal sudah ada wanita yang mau mengerti saya, mau mengerti apa adanya saya, tanpa ada satupun prasyarat yang memberatkan saya, tidak pendidikan, tidak juga dengan pekerjaan.

Sebagai laki laki saya bukan tipe ideal wanita, pekerjaan cuman menghitung duit orang sambil menjaga propertinya, pendidikan lagi nyambi di UT, pegawai bukan, sarjana belum.

Hujan makin deras .. botol cuka mereka jatuh, lamunan saya buyar, saya bantu ambilkan, dengan tersenyum mereka berterima kasih kepada saya, padahal seharusnya saya yang berterima kasih kepada mereka.
Terima kasih karena menyadarkan saya bahwa saya sudah punya yang terbaik

========================================
Pengirim : loper
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *