1
tunastunas berdaun coklat
rantingranting hijaupupus
daundaun hijaukekuningan
mewarnai sebatang pohon mangga
usia tercetak pada kulitnya yang
coklatkehitaman dan retakanretakan
membuatnya tidak sesegar sebugar
sebelum mengenal musimberbuah
2
seekor burung emprit di bawahnya
mencaricari helai rumput kering
sebentar terbang mencangkingnya
turun kembali dan terbang lagi
burung emprit tak pernah belajar
tentang struktur konstruksi bangunan
tentang rangka, tentang sambungan
tentang bahan, tentang membangun
burung emprit tak perlu membuat sketsa
bentuk, ukuran dan segala untuk sarang
rancangan sarang ada dalam kepalanya
entah siapa yang memasukkannya
selasela cabang adalah rangkasarang
burung emprit rajin menjalin mengikat
helaihelai rumput dan reranting kering
membangun sarang memang butuh waktu
entah siapa yang mengajarinya perihal
kesadaran diri rancangbangun sarang
kesabaran, ketabahan, ketekunan
hingga kelak siap meneruskan keturunan
3
beberapa labalaba menyulam jala seperti
konstruksikabel bangunanserbaguna
menjadi rumah, titian jemput mangsa
jeratlekat merangkap serangga bersayap
sisa embun enggan tinggalkan jalanya
berkilauan dilaburi cerlang suryatimur
bergoyanggoyang disenggol anginpagi
tapi sang tuanrumah bergemingtabah
di bawah rentang jaringrumahnya
tergeletak keping puing sayappatah
putih kuning biru coklat oranye tunggal
milik kupukupu tanpa tampilkan tubuh
4
beberapa ekor belalangkunyit
dari setengah senti sampai sebesar jari
berpegang erat pada lembaran daun
lahap santap lalapan suguhan mangga
telurtelur belalang menempellengket
pada beberapa lembar daunhijautua
menanti selselnya tumbuh jadi tubuh
menggeliatgeliut jadi bayibelalang
satudua burungliar singgah di dahan
sesekali mendekati beberapa daun
menyingkap lembar per lembar sisi
tangkap belalang lapar lupadiri
5
dii balik lembardaun ulatulat berdiam
mengendap dan tenang mengganyang
pinggangdaun mangga tumpuannya
beronggarongga merupa geriginya
seekor burung terbang mendekatinya
tak peduli mulutnya lumat daun lezat
tetiba menyambar bantalanbadannya
tarik lepaskan pegangan dan makanan
ada kepompong coklat terbungkus
rajutanliur menjadi selaputpelindung
hangatkan raga dari dinginnya angin
menerpa melanda menggigilkannya
ada kepompong tergantung di bawah
keteduhan daun, merenda rencana
merancangbangun sayapsayapnya
sebelum mengelupasi masa silamnya
ada rumah kepompong telah kosong
terkoyak kepakan sayapsayap kokoh
kupukupu terbang riang mengitari
putikbunga buah mangga
6
wanita menancapkan pakupaku pada
lekukan tubuhnya yang besar
untuk menggelayutinya dengan vasvas
anggrek berjuntaijuntai lunglai
segumpal anggrek berdaun ungumerah
ikatkan akarnya pada tubuhmangga
rekat erat seraya menyergap perjalanan
saripati penghidupan, merampasnya
segerombolan anggrek lainnya telah
berbunga putih semerbak mewangi
menggoda kupukupu sudi singgah
mencumbunya sesaat lalu melesat
7
putikbunga mengembangkan diri
membundarbundar gelantungi badan
membesar seukuran genggaman lalu
lebih besar lagi pada tetangkainya
mentari memasaknya hari ke hari
membesarkan tubuhtubuhbuah
jadi bongkahan buahbuah dewasa
dihinggapi serangga bawa hama
mentari memudarkan bajuhijaunya
tanda kematangan raga siaga tuai
bagi hama sudah saatnya dahului
nikmati sedapnya buah mangga
beberapa buah takkuasa menahan
kebuasan hama gerogoti pegangan
jatuh menimpa tanah lalu kaku
hama menggeliat mewujud ulat
buah terkapar hijau pudar, coklat
tandai tempo pergantian kehidupan
ulatulat dewasa berbenah lagi
sebelum kelak terbang jadi apa
beberapa buah rasa saatnya tiba
lepaskan diri dari tanggungannya
setelah matang dipanggang
matahari setiap hari tiada henti
8
daundaun renta runtuh dari pijakan
luruh meluncur terus tersungkur
membentur telapaktengadah tanah
tergeletak kaku, kering lalu lebur
daundaun kering tersiram embun
pasrahkan segenapraga pada kenduri
para penghuni tanah kelaparan olah
kematian jadi kehidupan lainnya
9
mungkin pohon mangga tahu bahwa
hidup tak hanya makan, tumbuh, berbuah
tapi juga meneduhkan, menyejukkan
memberi tumpangan, menjadi santapan
10
manusia lebih bijaksana daripadanya?
tetapi kita masih saja tekun berhitung
menghindar rugi, meraup untung
hingga pohonmangga tumbang
bumiimaji, 21 januari 2004
========================================
Pengirim : Agustinus Onoy Wahyono
========================================