Seni adalah mimpi yang menceritakan kebenaran.
Picasso
Ketika dalam tawanan Jepang, Ktut Tantri (Orang Amerika yang menulis “Revolusi di Nusa Damai”) membuat kartu untuk hiburan bermain kartu.
Digunakannya daun pandan dari tikar dan untuk mengambar kartu perlu warna.
Ia menemukan warna merah dari batu bata di kamar mandi dan warna hitam dari sisa kayu api dapur.
Untuk melengketkan warna digunakannya nasi dingin sebagai pelengket atau lem.
Akhirnya muncullah kartu untuk bermain
Penduduk asli Australia, ribuan tahun yang lalu melukis dinding gua tempat tinggalnya dengan warna warni yang dijumpai di alam bebas.
Arang, tumbuh tumbuhan dan lemak binatang buruan.
Lukisan gua gua yang terasing ini kini bagaikan art gallery yang ramai dikunjungi orang.
Di pantai Sanur yang indah tinggallah pelukis asal Australia, Peter Fitzpatrick Browne yang melukis menggunakan kopi.
Ia gemar ngopi dan gemar nongkrong di warung kopi.
Ia menggunakan serbuk kopi sebagai ganti cat warna atas canvas.
Karya lukisannya termasuk sketsa wajah seorang gadis Bali dan Mahatma Gandhi.
Ia bilang : “Melukis dengan kopi selain terkesan lebih klasik juga alami ”
Pada sebuah acara pembukaan KBH (Kopi Bali House) di kawasan Sanur ia mempertunjukkan “kejagoan”nya.
KBH adalah idea baru yang menyatukan art gallery, kafe, restoran dan segala kegiatan apa saja yang ada sangkut pautnya dengan kopi.
Bermula dengan ngopi dan mencoba secara iseng melukis pakai kopi, akhirnya ketagihan.
Dikatakannya sudah puluhan lukisan “serbuk kopi” yang tercipta.
Sudah puluhan tahun dirinya tercemplung dalam kubangan seni rupa dan akhirnya, apa boleh buat terpaksa punya sebuah studio lukis terkenal di Sanur.
Such is life
Sambil ngopi (yang bermacam jenis kopi dan cara membuat kopinya), ia selalu mencari inspirasi untuk lukisannya.
Inilah sekedar kisah menarik orang yang kecanduan kopi dan nyeniman…..
Simpangampek 2004.
========================================
Pengirim : El Camino
========================================
