Ketika malam jumat yang indah bersama bulan yang penuh di langit, tak
terasa hamparan kian benderang. Tak satupun jua ada rasa indah yang melukiskan
suasana hati, semua terkapar berdarah dan di sambut oleh rengkuhan debu debu
yang pekat oleh hitamnya asap knalpot mobil dan motor motor jalang. Hati diam
terkikis, sedih…perih…ingin aku menjerit memaki maki.
Tapi ini bukan bumiku..ini bukan ladangku. Aku hanya bisa mengusap dada ketika
seorang gadis manis menyeberang jalan…melirik sekejap mataku..ugh cakep juga
yach. Oh..dunia…makin bising saja. Aku pusing aku ingin tenang, bersama
cerita yang pernah terlukis waktu itu di hamparan malam yang terang oleh
purnama. tapi semua hanyalah bisa aku lamunkan saja.
Walau telah aku coba memahatnya di pohon duri, tapi ternyata luntur juga ketika
gerimis datang berubah bencana banjir yang melanda kotaku…pilu. Tuhan disana
telah memberitahukan jiwa dengan segala teragedi yang melanda..kapan manusia
bisa berfikir dengan jernih, dan kapan manusia meski bertindak tegas untuk
keadilan..? entahlah..mungkin memang aku ditakdirkan untuk bisa beradaptasi
dengan debu debu dunia yang semakin lama hanya menjelma menjadi daki yang
membalut kulit…jadi noda yang berpanjangan..tapi aku bangga..itu adalah daki
perjuangan…
ketimbang kulit bersih laksana kulit ari anak bayi..tapi penuhh dengan
kebohongan. cerita tak pernah ada habisnya ternyata..biarlah itu mereka..dan
aku ingin menjadi diriku sendiri saja.
========================================
Pengirim : KOTAROM MINAMI
========================================