Dalam sebuah pertemuan warga
Saat itu sedang berlangsung sosialisasi pemilu
Dimulai dengan pengantar ketua KPPU
Yang mencurahkan perasaan pilu
Karena tak mendapatkan apa yang seharusnya diterima dari KPU
Kartu suara yang sudah dibagikan
Banyak kesalahan ketik pada nama dan alamat
Semua calon pemilih bingung dan berpendapat
Mengetikkan data rakyat saja tak bisa tepat
Apalagi menghitung suara yang akan didapat
Wah, anggota panitia sibuk membuat bilik suara
Dengan modal patungan beberapa orang warga
Karena logistik yang diterima hanya selembar aluminium saja
Belum lagi untuk membuat papan informasi
Harus merogoh kocek sendiri
Katanya KPU mau memberi anggaran
Ternyata hanyalah bualan yang harus ditelan
Sekelompok warga mendatangi pertemuan
Wajah mereka marah padam
Karena tak mendapatkan kartu suara
Yang mestinya mereka terima
Seperti warga lain yang juga mendaftakan nama
Macam macam kicauan mereka
Ada yang merasa didiskriminasi
Lainnya merasa haknya dikentit
Seorang ibu tua hanya bisa menyumpah serapah
Mungkin ia sendiri tak mendengar amarahnya
Ketua panitia pucat namun menerima
Segala resiko yang diambil demi negara
Sebagai ujung tombak kesuksesan pemungutan suara
Kusut
Ketua panitia berteriak hingga serak
Kusut
Wajahnya geram menahan ledakan yang terpendam
Kusut
Masyarakat kerja bakti hingga larut
Karena persiapan pemilu sangat semrawut
Kusut
Panitia pemilu berjibaku dengan waktu
Sementara partai partai pesta pora pawai pemilu
Mataharitimoer
Elok, 28 Maret 2004
========================================
Pengirim : mataharitimoer
========================================