Di sebuah taman dan bangku bangku kayu,
selepas senja gelap dan basah,
pada rinai rinai hujan yang masih tersisa,
sepasang mata memandang kelu,
lalu sebaris tanya tiba tiba hadir di antara senyap,
��Kau tidak mencintaiku lagi?��
hanya hening,
wajah kelabu dengan rambut hitam tergerai membisu,
semilir angin lalu membawa suaranya, ��Ya ��
sesaat terdengar suara burung burung malam,
menggigil lalu dingin,
memenuhi bangku bangku kayu,
��Tolong, beri aku kesempatan sekali lagi,��
sepasang bayang bayang itu kembali tenggalam bisu,
seakan lebih bisu dari bangku bangku kayu
��Kau tidak bisa memaksaku untuk mencintaimu,
karena perasaan cinta tidak tumbuh dari suatu keterpaksaan,��
pada malam yang bergulir perlahan, laki laki itu akhirnya berucap lirih,
��Tapi aku tidak mungkin memaksa diriku sendiri untuk menghancurkan cintaku ��
Namun, hembusan angin telah berlalu bersama gadis itu,
menembus kabut yang biru ungu
Depok, 1996 1997
========================================
Pengirim : endro yuwanto
========================================