tki
tkw
akulah itu
tki dan tkw
ya akulah mereka
yang sekarang kau lecehkan
yang kau pandang dengan mata memicing
karena meleceh dan memicingkan mata
adalah kesanggupanmu terunggul indonesia
dunia pun tahu
dan kau dikenal hanya jago berdalih
hanya pintar munafik
budaya mutakhir globalisasi
ujud modernitas
kau bilang
saat kami tak lain dari budaknya

ketika negeri makin merosot
kerja jadi fatamorgana
pengangguran di mana mana
silangsiur di antara kepapaan
tki dan tkw, empat juta mereka
empat juta
catat, kuminta kau mencatat angka empat juta ini
hitung duka dan luka mereka
tapi jarimu di dua tangan
tak cukup menjumlah duka dan nestapa kami
kaupun bingung hilang kata
tak kenal data
tak kenal negeri
kerna menteri hanya berurusan dengan diri sendiri

presiden dan menteri
katakan sesuatu
lsm
gereja dan mesjid
kuil dan segala upacara
juga repulik dan indonesia
katakan sesuatu padaku
katakan
pecahkan kebungkaman
ketidakacuhan
katakan kepadaku
kepadaku proletar zaman
proletar bangsa dan negeri
putera puteri kalian lecehkan

aku
memang tki
aku memang tkw
yang babu
dan kau pandang sebelah mata
tapi apakah aku pengemis
tapi apakah aku begitu hina
maka kau picing mata menantapku?
akupun bisa memandang memicingkan mata kepadamu, saudari saudari

tanyakan diri
tanyakan
jujur sejujur bisa
jujur pada nurani
kau apakan indonesia
padahal kau presiden
padahal kau menteri
padahal kau lsm
padahal kau
penanggungjawab gereja
mesjid dan kuil
penyandang nilai repulik dan ilahi?
kau apakan indonesia
kau buat apa pada bangsa dan negeri ini?

katakan kepadaku
mengapa bidadari
mengapa tuhan menyingkir
membiarkan pembunuhan tki
membiarkan tkw obyek seksual
membiarkan keadilan
diperosotkan bersama republik
jadi label iklan hilang hakekat
menyisakan dolar dan euro
dasar hitungan?
presiden dan menteri
diam
presiden dan menteri
bungkam
memandangku dengan mata terpicing
berhitung dari segi pembukuan
aku hanyalah unsur pantas diabaikan
laba dan rugi

aku
memang tki
aku memang tkw
babu babu
boleh jadi hatimu berkata
tak patut masuk hitungan
tak patut dicatat sebagai anak bangsa
warganegara republik
layak dihina
layak dibunuh
layak dipperkosa
maka diam
menghitung segala dari segi ilmu pengelolaan usaha paling mutakhir
made in usa

tapi mari kita cermat berhitung
menakar cinta
menggantang keindonesiaan
patriotisme dan kemanusiaan
siapa yang khianat
siapa yang kkn
siapa yang merampok dan tidak
siapa yang minum darah dan tidak
siapa yang menjadikan bistik daging rakyatnya
siapa yang mengancam bangsa dan negeri

mari kita banding
cinta kita
mari kita ukur dan gantang
setia dan keindonesiaan kita
mari kita takar siapa yang manusiawi
aku yang tki
atau yang tkw
ataukah siapa
ataukah tuan tuan
ataukah puan puan

aku yang tki
aku yang memang tkw
tak kukhianati indonesia
kampung halaman
aku yang tki
aku yang tkw
kau sebut babu babu
dengan caraku
mencintai negeri
kendati tak pernah kau hitung
dan akupun memang
tak bersandar pada hitunganmu

kau lecehkan aku
kau biarkan aku
kau biarkan duka dan ajal menggoda
dan mencemar harapan
dan kau
dan kalian
berpelukan seperti sahabat lama

akupun bisa menakarmu
akupun tahu kau siapa
kita hanya pandang memandang
heran
tak saling menyapa
kita hanya pandang memandang
tak lagi saling menghitung

sebelum berpisah di jalan pilihan
tuan tuan dan puan puan
aku yang tki
aku yang tkw
babu babu papa kalian katakan
ingin berkata
“aku masih indonesia
kutunjukkan sudah bangsaku
dengan duka dan luka
tercatat di parut dahi”
aku yang tki
aku yang tkw
babu babu papa kalian katakan
ingin mencatat
dan kuterakan di lembaran waktu
“indonesia milik kita”
“indonesia bukan monopoli”

aku memang tki
aku memang tkw
babu babu papa kalian katakan
budak kekinian disingkirkan negeri
tapi catat
dan kuucatat sudah memang di lembaran siang dan malam
kitab harian bumi
siapa budak sesungguhnya
siapa indonesia yang sejati
di sini
jabatan dan pangkat
tak lagi jadi takaran kemanusiaan

tki
tkw
akulah itu
tki
tkw
memang akulah itu
yang menarung bumi
membela cinta dan hidup
lantang berkata
tanpa merunduk
sonder malu
menjaga harkat
indonesia

mari kita bertanding tuan tuan
mari kita bertanding Nyonyo nyonya
tentang keindonesiaan dan harga diri
jabatan dan pangkat terlalu nisbi
apalagi uang
bagiku hanyalah takaran semu
terlalu munafik bagi hakekat

tki
tkw
akulah itu
indonesia yang berlawan
menghargai diri
tahu arti martabat dan harkat
manusia yang menolak tunduk

tuan tuan
dan puan puan
aku menanyaimu
aku menanyai kalian
menanyai bangsa dan negerimu
menanyai cintamu
menanyai nuranimu

sedangkan aku?
tki
tkw
akulah itu
indonesia yang berlawan
menghargai diri
tahu arti martabat dan harkat
manusia yang menolak tunduk

(Hong Kong, 5 April 2004.)

========================================
Pengirim : Mega EveristianaWati / mega vristian
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *