Ekonomi syariah adalah ekonomi yang bertumpu pada sistem nilai dan etika yang berlandaskan tauhid, yaitu : bermotivasi memperoleh keridhaan Allah; berorientasi jangka panjang, yaitu mencapai kebahagiaan di dunia sampai akhirat; dan diterapkan melalui pengembanga aplikasi dari prinsip prinsip Islam, syariah dan tradisinya.
Ditegaskan pula bahwa sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi pasar yang berkeadilan, bukan bersifat kapitalis individualistis, walaupun ia mengakui kepemilikan pribadi dalam batas batas tertentu, termasuk kepemilikan alat produksi dan faktor faktor produksi. Pemilikan kekayaan pribadi itu harus berperan sebagai kapital produktif yang akan meningkatkan besaran produk nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Menyikapi keterangan yang tercantum dalam artikel mengenai sikap sejumlah analis yang pesimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia tahun 2003, saya rasa itu cukup beralasan. Mengingat beberapa indikator penting pertumbuhan ekonomi seperti investasi, ekspor impor dan konsumen domestik memang menurun tajam, dikarenakan masih rendahnya kepercayaan pasar internasional dan lesunya kondisi perekonomian global.
Ditambah lagi kondisi perekonomian Indonesia akhir akhir ini memang cukup kritis. Nyaris enam tahun yang lalu negeri ini dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara tertimpa wabah krisis moneter. Sementara Malaysia telah mampu menstabilkan kondisi perekonomiannya beberapa waktu berikutnya, negara kita saat ini justru masih berkutat dalam usaha yang sama. Berbagai macam upaya telah dilakukan pemerintah, salah satunya adalah penyehatan perbankan. Namun, hal itu justru menimbulkan berbagai masalah baru disebabkan potensi dampak negatif yang terlalu besar sehingga apa yang dilakukan pemerintah cenderung menjadi semacam boomerang.
Zainul Arifin, Direktur Eksekutif Tazkia Institute, dalam artikelnya menyebutkan bahwa untuk menghadapi tantangan perekonomian, jajaran ekonomi syariah tiada lain harus secara konsisten (istiqamah) menerapkan prinsip prinsip syariah secara benar dan murni. Pengelolaan bisnis harus semakin baik (good governance), profesional dan selalu memelihara serta melaksanakan prinsip prinsip kehati hatian dan meningkatkan kinerja perusahaan, menyampaikan informasi secara jujur dan transparan. Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan sistem ekonomi syariah harus memperoleh dukungan dari berbagai pihak, bukan hanya para pelaku ekonomi atau pihak pihak yang bergerak atau terkait dengan kegiatan ekonomi, tetapi juga dukungan para ulama, cendekiawan, pemerintah dan masyarakat luas.
Dalam keterangan selanjutnya ia menambahkan bahwa sebagian proyek proyek pemerintah dapat ditata dengan menggunakan mekanisme syariah, yang keberhasilannya tidak hanya ditentukan oleh skill, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor faktor mental spiritual para pelakunya lengkap dengan fasilitasisasi infrastrukturnya.
Jika pemikiran di atas kita kaitkan dengan kondisi perekonomian sekarang ini, khususnya di Indonesia, kalimat terakhir bisa dijadikan indikator kritisnya perekonomian. Tempo hari, saya dan beberapa teman berdiskusi mengenai perekonomian Indonesia. Diskusi tersebut, kurang lebih menyimpulkan bahwa masalah ekonomi yang kita hadapi sekarang ini, sebagian besar bukan karena sistemnya yang salah; melainkan karena para pelaku ekonomi itu sendiri dan berbagai pihak di luar itu.
Dewasa ini masih terdapat anggapan bahwa Islam menghambat kemajuan. Beberapa kalangan bahkan mencurigai Islam sebagai faktor penghambat pembangunan. Mereka ini sebagian besar adalah para pemikir Barat dan pengikut alirannya. Meskipun demikian , tidak sedikit intelektual muslim yang juga meyakininya. Menurut mereka, masalah agama adalah urusan agama . Sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Tapi belakangan ini akhirnya terbukti bahwa pelaksanaan kegiatan ekonomi tanpa nilai nilai (baik moral, agama maupun nilai nilai kehidupan lainnya) akan berdampak negatif terhadap proses pencapaian tujuan pembangunan.
Betapa ironisnya bila saja kita mengingat bahwa negeri yang mayoritas muslim ini justru menjadi negara yang melakukan korupsi nomor satu di Asia Tenggara dan peringkat lima di dunia. Apakah mereka benar benar menerapkan syariah Islam? Hal itu merupakan tantangan tersendiri bagi ekonomi syariah di samping tantangan umum perekonomian yang akan dihadapi nanti.
Sekian ulasan dari saya, semoga layak untuk dibaca. Terimakasih, dan Wassalam…
========================================
Pengirim : NH.Ranie’s
========================================