Entah

Jun 28, 2004

Sketsa malam yang suram,angin
yang berhembus perlahan seirama lambaian dedaunan..
Tlah membekukan sepotong hati yang lelah,
lelah dalam mengarungi penatnya hidup ini..
Masih seperti malam malam yang lalu,
kuhujat cinta dengan segala bentuk keindahannya,
meski nyala lilin di altar hatiku kian redup,
Namun aku masih mencoba bertahan..
Hingga aroma bungapun tak mampu lagi mencium bangkai kesedihan diatas pemakamanku..
Kau menangis…
menunjukkan gurat gurat kesedihan…ataukah kebahagiaanmu..?
Masih seperti malam yang tlah lalu..
Kumaki kerinduan yang kian membelenggu,
Hingga nafasku pun kian memberat,seolah olah
cinta dan kerinduan adalah buah penderitaan..
Aku tahu…
kasih sayangku belumlah seperti bunga yang mekar sempurna,karena kusadari..
setiap kelopaknya selalu meneteskan air mata..
Malam ini…,masih seperti malam yang lalu,
ijinkan aku membencimu,
mengubur diri bersama kenangan,
bersama serpihan serpihan hati
yang takkan mungkin terobati…
Satu yang kungin,
biarkan aku membencimu,dan melupakanmu.

========================================
Pengirim : aphe
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *