[member]Dua Belah Matahari

Kala ini, bukan mawar yang menari
atau malam yang dingin
pula mengalir pada air
:bintanglah mata

ujung tumit yang tak mampu
berarah. bukan jalan antah berarah
bisu tirani tanpa mata
jingga berlalu malam yang malu

Dua mata yang awas
bukannya tak matang, tapi syaraf yang
meraba
mencari cerah celah pandang
separuh matahari bernoktah. belahan yang lainnya bercahaya
maka pandanglah dengan cinta

Bumi Allah, 23 Juli 2004

Saatnya

tidakkah kau lihat bahwa ini
waktu yang tepat untuk kau
melekatkan hampa dingin
pekat malam ke nadi mu

tidakkah kau rasa. ini waktu
yang nyata untuk kau mengalirkan
bising terang gemuruh siang
di dalam vena dan arteri mu

Fortuna, 23 Juli 2004

Seribu Reingkarnasi

setelah kugali semua
tentang hidup mu

ku sadari
:bahwa potensi cita dalah
diri mu takan habis
walau seribukali reingkarnasi

Lebak Wangi, 28 Juli 2004

========================================
Pengirim : Bintang
========================================[/member]

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *