Teman adalah hadiah dari Yang Di Atas buat kita.
Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek.

Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam jam saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama.. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya.

Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka.

Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANlah karena
mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang
terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa “lutut” mereka luka atau mereka takut air”, mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll.

Its a defense mechanism. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka tidak akan bilang: Mereka akan bilang: Aku
tidak bisa menari” “Menari itu tidak menarik.”

Aku membutuhkan kamu” “Tidak ada yang cocok
denganku.”

Aku kesepian” “Teman temanku sudah
lulus semua” Aku butuh diterima” “Aku ini buruk, siapa
yang bakal tahan denganku..” Aku ingin didengarkan” “Kisah hidupku membosankan..”

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya
bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek.
Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Berikanlah makna di dlm kehidupan Anda bukan hanya
untuk diri Anda sendiri saja melainkan juga untuk
membahagiakan sesama manusia di dlm lingkungan kehidupan Anda. Berikanlah waktu Anda dgn digabung oleh rasa kasih

Seorang sahabat sama seperti satu permata yg tak ternilai harganya. Seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur. Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya.
Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya untuk berbagi suka dan duka dgn kita pada saat kita membutuhkannya.

Maka dari itu janganlah buang waktu yg Anda miliki,
janganlah sia2 akan waktu yg sedemikian berharganya.
Bagikanlah sebagian dari waktu yg Anda miliki untuk seorang kawan. Pasti waktu yg Anda berikan tsb akan berbalik kembali seperti juga satu lingkaran walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana dan dari siapa datangnya.

Mulailah kita awali dgn membagikan waktu kita
sejenak kepada semua kawan atau sahabat yg membutuhkannya. Dgn ucapan I care about you

========================================
Pengirim : Hotmian Haro
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *