Aku mengenalmu 2 tahun yang lalu. Disaat aku mempunyai orang yang ku kasihi dan begitu pula sebaliknya. Kita bersahabat..kau tempatku bercerita,bekeluh kesah bahkan menitikkan airmata. Kau adalah orang pertama kali kuhubungi saat aku ditinggalkan olehnya, orang yang sangat aku sayangi. Kau yang menghiburku..membuatku tertawa..kau bahkan rela menemaniku kemana saja. Mungkin itulah awal dari semuanya. Ditambah lagi perpisahanmu dengannya,kekasihmu nan jauh disana. Keakraban kita telah menimbulkan kecurigaan diantara teman teman kita. Namun kurasa adalah hal yang tidak mungkin untuk kita bersama,walau jujur benih benih cinta telah timbul dihatiku. Aku sadar usia kita yang terpaut 5 tahun sangatlah tampak. Mungkin jika kau yang lebih tua dariku orang takkan terlalu perduli namun jika pihak wanita yang lebih tua biasanya orang akan memandang sebelah mata.
Namun hari itu terungkaplah semua..bagaimana perasaan kita masing masing. Akhirnya kita putuskan untuk melewati hari BERSAMA. Pada awalnya semua berjalan dengan lancar. Rasanya semua tampak begitu indah, bahkan lebih indah dari yang dahulu. Tapi kemudian rintangan mulai berdatangan,anehnya semua itu datang dari orang orang terdekat kita. Bahkan keluargaku sendiri menusukku dari belakang,seakan tak percaya namun itulah kenyataan yang ada. Saat itu kau menguatkanku..membuatku tabah melewati semuanya.
Lewat beberapa bulan , cobaan lagi menerpaku. Dari mulutmu sendiri kau mengucapkan bahwa seminggu ini ada seseorang perempuan yang dekat denganmu namun kau meninggalkanya karena kau sadar itu hanya godaan sesaat. Aku bagai tersambar petir di siang hari. Rasanya saat itu aku tidak hanya kehilangan kekasihku tapi juga sahabatku�.berkali kali aku berpikir dimana letak kesalahanku. Kau minta maaf..dan entah mengapa aku merasa harus memaafkanmu. Memberimu kesempatan kedua. Bukankah tiap orang pantas mendapatkan kesempatan kedua?
Walau aku sadar keputusanku ini akan ditentang semua orang terutama keluargaku. Tapi anehnya mereka menanggapinya baik..seolah olah itu hal yang biasa. Aku senang, aku pikir mereka bisa menerimamu lagi. Ternyata semua itu dilakukan karena mereka takut padamu. Mereka takut kau mengatakan padaku bahwa perempuan yang dekat denganmu itu adalah sahabat adik tiriku sendiri.
Dan merekalah yang telah merekayasa kedekatan kalian agar kita berpisah. Tuhan ternyata sayang padaku karena aku mengetahuinya dari perempuan itu sendiri. Dia yang merasa bersalah karena telah mau mengganggu hubungan kita.
Aku ingin lari..ingin keluar..ingin pergi jauh dari mereka yang telah berbuat jahat padaku namun apa dayaku toh mereka keluargaku. Bukankah keluarga diatas segala galanya?
Lewat satu badai , badai lain datang menghadang. Kini keluargamulah yang jadi masalah. Mereka tidak menyukaiku karena usiaku. Apakah cinta pernah memandang usia,pangkat atau kekayaan???????????
Tapi dengan tegas kau putuskan untuk tetap bersamaku. Bersama kita pasti bisa melalui semua asalkan kita saling percaya..dan kupikir itu ada benarnya.
Jangan pernah percaya 100% pada apa yang kau dengar , karena mungkin itu hanya omongan untuk menyakitimu�
Tuhan , aku tidak tahu apa yang kau rencanakan untuk kami..namun jika aku boleh meminta maka biarkanlah kami bersama merajut benang asmara seumur hidup� Amien
========================================
Pengirim : moy
========================================