Awan kelam kembali bergelayut di relung kalbuku, ada sepenggal keraguan yang mulai nampak terlihat…………
Bait demi bait kata yang kau ucapkan sudah menjadi dongeng sebelum tidur………..
walau pada awalnya mampu menorehkan kesan yg begitu dalam.
Jiwaku berontak dari setiap apa yang kau ucapkan .
Alunan nada yang kau dendangkan seolah orkestra dimalam gelap.
Apakah ini hanya mimpi disiang bolong….?
Atau memang irama itu begitu sumbang…?
Entahlah……….Yang kutahu hanya …….
Bahwa aku bisa berdiri oleh karena iram itu,
aku bisa tersenyum, disebabkan oleh alunan itu dan aku bisa menangis juga karena nada yang kini menjadi SUMBANG itu…..
Tak ada lagi kata yang bisa ku ucapkan, atau pun sekedar tanda baca yang bisa ku lontarkan lagi…..
Semua bagai sirna terhempas oleh realita kehidupan….
Semua lenyap ditelan fatamorgana kebohongan……
sedang aku hanya tertegun pada apa yang selam ini kuanggap begitu indah.
Hingga pada akhirnya aku harus kembali tertunduk dan merenung………………………………
Kupersembahkan untuk seseorang yang telah membuatku tegar, walau pada akhirnya “DIA” kembali menjadi “DIA”
========================================
Pengirim : Bankkee
========================================