Caranya pun beraneka rupa. Ada yang dengan membuka aibnya, mencercanya, menyindirnya, mencelanya, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang kita gunjingkan dengan tujuan untuk meledek, ada juga yang dilakukan baik dengan lisan ataupun dengan gerak. Dengan gerak, misalnya, melalui pandangan mata kita, cibiran kita, senyum sinis kita, dan lain sebagainya.

Sudah pasti kita semua pernah atau sering melakukan ghibah atau lebih awamnya mari kita sebut bergosip. Sekali kita memancing kata, lalu ditimpal oleh teman kita yang lain, menimbulkan tawa, menimbulkan ketakjuban bagi pendengarnya, menyenangkan teman karena memberikan berita terbaru.
Wah, memang seru kedengarannya bergosip ini. Malahan bergosip ini benar benar bisa menghabiskan waktu. Mungkin ada yang berpikir, boleh juga nih bergosip pada saat berpuasa, lapar jadi tidak terasa, haus pun jadi sirna. Astaghfirullah Saudaraku, kalau saja kita semua tahu akibat dari ghibah itu, kita pun pastilah merasa ngeri untuk melakukannya.

Seperti firman Allah dalam surat Al Hujurat:12, �Dan janganlah sebagian kalian meng ghibah sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentunya kalian tidak menyukainya (merasa jijik). Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang�
Rasulullah SAW pun bersabda: �Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya), akan dilempar ke neraka sejauh antara timur dan barat� Dosa orang yang berghibah, niscaya lebih berat daripada orang yang melakukan zinah.

Bukan itu saja, Saudaraku Orang yang melakukan ghibah akan mendapatkan tiga bencana, yaitu doanya tidak akan dikabulkan Allah SWT, kebaikannya tidak diterima oleh Allah dan kejelekannya pun akan bertambah. Sebegitu buruk jadinya kita di mata Allah hanya karena berghibah. Bahkan mendengar orang yang berghibah pun haram hukumnya. Apabila kita mendengar ataupun menyaksikannya dengan kagum dan menyetujui apa yang dikatakannya, maka hukumnya sama dengan ghibah.

Celakanya, ketika kita berghibah, seluruh amal kebaikan kita akan berpindah kepada orang yang kita gunjingkan. Subhanallah Menata diri dengan segala kebaikan saja kita masih kesulitan, ditambah lagi segala amal kebaikan kita akan hilang ketika kita berghibah. Benar benar merugi kita karena ghibah.
Untuk itu, selama bulan Ramadhan ini marilah kita koreksi diri kita. Jangan pernah merasa diri kita sudah benar dan sudah bersih. Mari kita bersihkan hati kita dengan menghentikan segala kegiatan yang dapat mengotorinya dan mempertebal dosa kita, salah satunya ghibah.

Seperti sabda Rasulullah, �Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik dan kalau tidak, hendaklah diam�

Dengan keagungan Ramadhan, bersama sama kita tata ucapan kita, percantik tutur kata kita, kita hentikan perbuatan buruk yang sudah terlalu asyik kita lakukan. Insya Allah, Allah SWT akan meridhoi niat kita ini dan senatiasa memberikan kita kekuatan untuk melakukannya. Amin ya rabbal �alamiin.

========================================
Pengirim : NANDUNG
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *