Mengetahui kepribadian seseorang bukan pada saat pertama kali anda melihat sosoknya, atau mendengarnya berkata kata, bukan ketika pertama kali anda melihatnya melakukan sesuatu, atau bukan pertama kali anda mendengar dari orang lain tentang dia. Sebagian besar kepribadian seseorang dapat diketahui ketika orang tersebut dalam keadaan lemah psikis dan terangkat derajat sosialnya.

Dua hal ini mewakili skala ekstrim keadaan psikologi seseorang. Pada saat kondisi seseorang menyentuh kedua skala tersebut maka kepribadian sesungguhnya akan lebih mudah dipahami orang lain. Perkataan dan perbuatannya adalah manifestasi dari kepribadiannya yang sesungguhnya. Anda tidak disapa tamu anak anda yang sedang bertamu pertama kali ke rumah anda tidak bisa dikatakan dia tidak tahu tata krama atau sopan santun. Atau memang sudah nasibnya seorang pemalu selalu dicap sebagai Orang Yang Tidak Tahu Sopan Santun? Lebih bijak jika anda mengatakan dalam hati �Si Pemalu Tidak Pandai Berbasa Basi�.

Kemudian tanpa disengaja dan disadari oleh anda dan dia, anda untuk kedua kalinya bertemu dengan dia di kantor Anda dimana dia baru saja dipindahkan dari divisi lain yang kini sebagai Bos anda namun tidak menyapa anda yang saat itu bersama beberapa teman anda ketika berpapasan di koridor menuju ruang kerjanya, sekali lagi Anda tidak bijak jika �memvonisnya� sebagai orang yang tidak tahu sopan santun. Namun anda baru boleh mengatakannya seorang yang tidak tau tata krama ketika dia diangkat sebagai �Big Bos� di perusahaan anda namun tidak menyapa anda ketika berpapasan. Mengapa demikian? Pertemuan pertama dan kedua paling tidak atau belum tentu menempatkannya pada skala ekstrim dari keadaan psikologisnya. Sedangkan pertemuan terakhir adalah keadaan yang baru saja mengangkat derajat sosialnya. Inilah saat yang tepat bagi anda menilai kepribadiannya.

Contoh yang lain, seorang rekan kerja anda yang suka bicara (sangat berbeda dengan diri anda yang pendiam) tidak bisa dikatakan sebagai seorang yang sombong dan �banyak omong� meskipun perkataannya kadangkala bisa menyinggung perasaan anda. Lebih bijak jika anda menilainya ketika suatu saat anda diajaknya di waktu senggang dan bercerita banyak tentang diri anda berdua dimana kondisi psikologisnya saat itu sedang lemah. Semua perkataan dan perbuataannya saat itu dan beberapa hari ke depan adalah saat yang tepat bagi anda menilai kepribadiannya.

Memahami orang lain adalah sesuatu yang indah, dan keindahan itu benar benar terlihat ketika hubungan anda dengan orang orang yang pernah anda kenal menjadi langgeng. Keindahan itu bisa dirasakan oleh kita yang bisa memahami orang lain.

Kepribadian manusia terdiri dari 3 elemen dasar : akal (otak), perkataan dan perbuatan (Dua yang terakhir bisa didengar dan dilihat). Oleh sebab itu belum tepat menilai kepribadian seseorang dari apa yang diperbuatnya atau apa yang dikatakannya. Karena dari ketiga elemen tadi : akal (mind) adalah pemberi instruksi atau komandannya. Antara akal dengan perkataan dan perbuatan terdapat perasaan/hati sebagai katalisator. Dengan kata lain yang lebih dekat dengan perkataan dan perbuatan adalah perasaan (hati). Robert Hall mengatakan �Dalam masalah hati nurani, yang pertama kali muncul adalah yang terbaik, sedangkan dalam masalah kebijaksanaan, pikiran yang terakhirlah yang baik�.

Jadi : manusia memiliki pikiran yang berbeda, namun hati nurani sebagai katalisator adalah sama. Hati manusia adalah sama karena pembuatnya adalah Orang Yang Sama. Kata kuncinya disini adalah memahami diri sendiri adalah kunci memahami orang lain. Kenalilah diri anda maka 50% anda telah memahami diri orang lain yang ada disekitar anda.

Reflection 2 ini terinspirasi dari seseorang. Puisi ini kupersembahkan buat dia :

Aku kenal dan dekat dengan kamu bukan untuk membuat kamu sedih,
bukan untuk membuat kamu menangis, bukan untuk membebani kamu.
Tapi jika aku hanya membuat kamu sedih, menangis dan terbebani
lebih baik aku pergi dari kehidupan kamu
Aku sebenarnya ingin memberimu perhatian yang lebih,
kasih sayang yang lebih,
memanjakanmu, dan membuatmu merasa indah
Aku ingin memberimu harapan yang indah, janji yang indah
Tapi aku tidak kuasa dan tidak berdaya pada keadaan
Aku takut perhatian dan harapan itu hanya akan membuatmu merasa terganggu dan menyakiti kamu,
Aku takut jika itu hanya akan sia sia, karena aku takut pada kata.

========================================
Pengirim : DPT
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *