malam di sini, ciptakan tawa
malam di sana, ciptakan tangis
kembali cerita lama dilantunkan
dalam sebuah nada kuno yang membosankan
kaum oportunis mengumbar rahasia
tenggelamkan wajah tuannya
yang sedang menangisi tahta
lembaran fakta mulai diungkapkan
kemana saja mereka saat masih menjilati pantat tuannya?
Satu persatu mereka maju membawa kebenaran
Pahlawan kesiangan sibuk mencari harapan
Agar mendapatkan perhatian
Di haribaan raja baru yang suka berdendang
Aku muak melihat fenomena ini
Yang selalu saja berulang, kala sang raja baru datang
Raja lama ditinggalkan dan dicampakkan
Padahal satu tali tiga uang
Cerita hari hari negeri purbadewa
Dunia penuh syakwasangka
Kekuasaan menjadi terkaman angkara murka
Kaum proletar tak lagi ada yang disapa
Muntah
Muntahan mereka menggenangi kota
Mengalir membusuki jantung desa
Jakarta, 24 September 2004
========================================
Pengirim : mataharitimoer
========================================