Tuhan,
aku pernah berjanji
akan kembali
perlahan menuruni puncak pendakian
membebaskan diri
dari belenggu impian
namun mengapa berat hati
terlalu indah panorama
terlalu lena ku disini
bermain di bening telaga
mabuk di buai aroma
kembang seribu wangi
menari bersama pelangi
di buai tembang dewi dewi
rasanya tak ingin pergi
bolehkah masih
kunikmati mimpi?
disadarku tahu
puncak ini juga menjanjikan gamang
goyang diterpa badai menerjang
gigil dibalut kabut memagut
menyaput pandang
ke terang
aku bisa saja jatuh
terserap ke dasar kaldera
menganga
menelan jiwaraga ke pusaran
Tuhan
aku masih saja tak malu
mengadu padaMu
menyerahkan rindu
utuh untukMu
tuntun nurani
menuju penurunan
Lamreueng, 3 Oktober 2004
========================================
Pengirim : Putireno Baiak
========================================