Pusara

Oct 18, 2004

Memohon maaf pada orangtua, saudara, sahabat dan temen temen sekerja merupakan kegiatan ummat Islam menyambut bulan suci Ramadhan, termasuk berziarah kubur.
Disela sisa waktu penugasan ke Jakarta mengikuti training serta keterbatasan tiket pesawat ke Makassar hari itu membawa hikmah tersendiri bagiku.

Kulangkahkan kaki ke stasiun Gambir untuk mendapatkan tiket kereta menuju ke Yogya.
Seiring laju kereta membawa hasratku nyekar pada pusaramu di Yogyakarta. Kota terindah yang pernah singgah dihatiku. Dimana aku mengenal dunia kampus serta kehidupan actual seorang diri.
Terukir ceritera indah yang singkat bersamamu.
Kala engkau satu satunya sahabat atau keluargaku didaerah asalmu yang menjadi tempat rantauku.
Engkau begitu tulus menjadi orang terdekatku. Engkau yang selalu ngerti diriku, namun oleh Nya lebih mencintai dirimu.

Lima belas tahun lalu, jarak waktu yang cukup panjang, nama pada batu nisan pusaramu sudah mulai hilang, tapi…. tidak pada diriku, namamu dihatiku tetap abadi.

Nama itu terlalu indah untuk dilupa. Nama itupun aku titipkan pada anakku yang pertama. “Anjarsari”.
Nama itu terucap kala pembaca doa menanyakan namamu sebagai penutup doa dari kegiatan nyekar.
Kulafalkan dihati dan kumanajab dengan kerendahan dan ketulusan hati meminta kepada Mu, semoga Rahmat Mu dan Kasih Sayang Mu tercurahkan kepadanya.

Ya Allah.. pelihara dan lapangkanlah kuburnya
Ya Allah.. cintailah dia
Istirahatlah kasihku, istirahatlah dengan damai dalam kebersamaan Nya. Amin

========================================
Pengirim : Gunawan / Mas Gun
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *