Bagi orang awam maka sekarang adalah saatnya bersyukur karena Indonesia telah punya Presiden dan Wakil Presiden baru begitu juga di Legistatifnya kita telah berhasil menjalankan Pemilihan umum sehingga telah punya wakil Partai yang dipilih rakyat.. Bagi Pemerintah maka sekarang adalah sedang focus fokusnya memikirkan program 100 harinya. Bagi anggota Legistatif sekarang sedang bersiap melakukan pengabdiannya karena badan kelengkapan DPR sudah terbentuk. Bagi Usa dan Negara lainnya sedang salut bahwa Indonesia Negara dengan penduduk 216 juta yang mayoritas muslim terbesar didunia telah berhasil melakukan proses demokrasi dengan baik.
Persoalan yang dipersepsikan banyak pihak di Indonesia ataupun di dunia International untuk Indonesia adalah: Korupsi dan penegakan Hukum, kerusakan moral dan mental, hancurnya habitat lingkungan baik tanah, hutan, laut, air , Rendahnya daya beli masyarakat, kemiskinan makin meluas terutama dalam pendidikan dan kesehatan serta keterampilan, Perbankan yang belum pulih dan hutang luar negeri yang mengakibatkan juga rendahnya kekuatan Negara untuk membiayai pembangunannya serta menggerakan perindustrian serta perekonomiannya dll. Yang paling parah penyakitnya adalah terjadi saling ketidakpercayaan dan saling serang diantara bangsanya sendiri mulai dari tingkatan paling elite, parlemen, partai dan underbownya, serta masyarakatnya sendiri sehingga jika terjadi tumburan bisa sampai ke tingkatan paling local dan luas sedangkan pasukan pengaman dan pertahanan Negara Republik Indonesia yaitu TNI dan Polri kalau saja tumburan itu meluas sangat cepat maka akan sulit mengantisipasinya.
Itulah pikiran normative yang sekarang berkembang berbasis pengamatan terhadap banyak pihak.
Kecelakaan telah terjadi
1. Proses proses yang sedang berkembang Di Legistatif:
� Kecelakaan kecelakaan pada pemilu legistatif telah terjadi dengan banyaknya calon calon yang punya masalah masuk ke badan legistatif serta rendahnya anggota legistatif yang terpilih berbasis pilihan rakyat yaitu melewati angka tertentu sehingga lolos menjadi anggota legistatif tetapi yang banyak terjadi adalah yang lolos adalah anggota legistatif berdasarkan urutan partai.
� Dan yang paling memprihatinkan para anggota legistatif dan para calon lainnya pada pemilu itu rata rata habis uang dalam jumlah besar sehingga sekarang cukup banyak yang berutang dan berpikir bagaimana menyelamatkan keuangannya.
� Sebelum tahun 2004, calon anggota partai tinggal ngalir ikut program partai dan pada saat kampanye tinggal bersama partai tanpa harus matian matian menyediakan logistic sendirian secara lebih. Hanya sekarang faktanya yang mayoritas masuk ke badan legistatif adalah bukan calon yang terbanyak suara didaerah pilihan tetapi kembali seperti 1999 sehingga didalam internal partaipun terjadi ketegangan yang siap meledak karena situasi tersebut ataupun karena kesalahan pengambilan keputusan akibat situasi tersebut dan implikasinya. Kasus ini pada internal partai.
� Kasus ini berkembang luas ketika pada pemilihan presiden putaran II, dimana didirikan koalisi kebangsaan yang mendukung Megawati Sukarnoputri kemudian setelah MG HH kalah ternyata koalisi itu dipertahankan untuk tetap eksis dalam perebutan di DPR dan di MPR. Untuk di DPR Agung laksono dari koalisi kebangsaan yang menang sedangkan untuk MPR Hidayat Nurwahid dari koalisi kerakyatan yang menang.
� Sekarang sedang terjadi deadlock yang tajam dalam arti hubungan kemanusiaan serta kelembagaan ketika koalisi kerakyatan di DPR menolak terbentuknya ketua dan perangkat komisi di DPR sehingga DPR akan terbelah dua mari kita lihat sejauh mana implikasinya?
2. Di Pemerintah: ketika SBY Kalla baru diprediksikan oleh Quick Count akan menang maka SBY hampir segera akan mengumumkan kemenangnya atau ketika KPU baru akan menetapkannya langsung akan mengumumkan berbagai macam hal tetapi diingatkan Ketua Mahkamah konstitusi agar menunggu sampai melewati 3 x 24jam sehingga jika tidak ada keberatan dari Tim MG HH maka hasil keputusan KPU atas hasil pemilihan Presiden dapat menjadi keputusan tetap.
� Proses ini telah mempertajam kekeruhan persoalan yang ada antara SBY Kalla dengan MGwati. Energy kekeruhan makin meningkat ketika MGwati tidak bersedia menghadiri pelantikan SBY Kalla sebagai Presiden Wakil Presiden. Buka puasa MGwati dikebagusan memicu ketegangan politik lagi dengan statementnya padahal SBY dengan Pidato Politiknya sudah sangat berusaha berterima kasih terhadap MGwati Hamzah Haz yang telah berhasil menjalankan Pemilihan Presiden dengan berhasil dan damai tetapi ketegangan tetap terjadi dan memanas.
� Statement bahwa kita semua harus dapat menghormati siapapun pemenang Pemilihan Presiden kelihatannya sampai saat ini adalah sebuah statement yang lebih dalam kerangka formal bukan dari hati ke hati. Statement rekonsiliasi yang dinyatakan SBYpun ditanggapi dengan rekonsiliasi antara siapa dengan siapa menurut MGwati. Ini adalah panas bawaan sebelum terbentuknya dan beberapa hari setelah pemerintahan.
� Kekeruhan berikutnya adalah terjadi ketika Tim Yusuf Kalla tidak dapat menerima ketika Tim SBY akan serta merta menentukan anggota Kabinet tanpa konsolidasi ketat dengan Tim Kalla bahkan Yusril Ilzapun mencuat sebagai tokoh yang menolak di Fit and Propertest dengan alasan sudah kenal dan berjuang lama bareng SBY masa harus di test lagi segala tetapi ditataran para aktifist inilah yang dianggap sebagai pemicu sehingga Tim Kalla mendorong agar Yusuf Kalla melakukan sesuatu.
� Dikalangan aktifist diluar Tim SBY Kalla tekanan dilakukan kepada SBY dalam kerangka agar SBY Kalla jangan PRO USA dan IMF secara membabi buta sehingga hasilnya Todung Mulya Lubis tidak masuk ke kejaksaan dan Sri Mulyani tidak di keuangan serta Ohio Gank asuhan wiliam lidle tidak merambah kemana mana..Ketegangan di Internal SBY Kalla membesar ketika menjelang saat diumumkannya Kabinet Indonesia bersatu ketika Kalla tidak serta menyetujui hasil susunan sebelumnya dan mulailah tekanan datang bertubi tubi dari external sehingga beberapa tokohpun yang didalam cabinet posisinya menjadi berputar tdk pada posisi terbaiknya sedangkan beberapa tokoh menolak masuk kedalam cabinet.
� Program seratus hari dan jangka pendek menengah sedang dibuat tetapi serangan dari berbagai tokoh dan golongan sudah menyerangnya. Bahkan Gus Dur pun telah memprotesnya karena Alwi Shihab dan Saefullah Yusuf masuk tanpa melalui PKB sehingga keduanya dipecat oleh rapat pengurus PKB.
� Ketegangan terus meluncur ketingkatan lebih luas karena terlalu banyak tokoh yang merasa berjasa terhadap SBY tetapi tidak diakomodasi sehingga mulai meninggalkannya sebagian lagi malahan mulai menghitung 100 harinya SBY karena jika sekarang langsung menyerangnya maka Siapapun akan berbenturan dengan masyarakat dan koalisi Kerakyatan, karenanya biar saja ditunggu 100 harinya sebab di kabinetnya juga banyak indikasi bermasalah sehingga jika dibiarkan pun masalah diantaranya akan merebak sendiri diantaranya.
� Saat ini kasus kasus pengungkapan korupsi mulai akan diungkap dan itu hampir pasti akan mengusik banyak pihak sehingga ketegangan akan makin memuncak ketika orang yg tdk bersalah tetapi karena alasan politik diseret supaya terlumpuhkan atau penanganan koruptornya setengah setengah sehingga para koruptor sempat melempar sebagian uangnya untuk membuat tekanan kepada pemerintah sehingga tekanan membesar kepada beberapa pejabat tinggi pemerintahan yang punya masalah akibatnya didalam pemerintahan itu sendiri terjadi perpecahan .
� Contoh nyatanya adalah kasus apasaja yang akan diungkap rekening 502, Divestasi Indosat , BNI, Karaba Bodas yang akan dibayar tapi dinegoisasi serta bisa menyeret menteri Pertambangan dan Energy , lawfirmnya Yusril menjadi pembela pihak yang berhadapan dengan sekneg dalam kasus sengketa plaza Senayan? Sehingga Yusril dianggap abuse of power, kasus pembebasan hutang Abu Rizal Bakrie serta kasus kasus pajak dari beberapa pejabat yang sebelumnya pengusaha.
� Sisilainnya juga mulai dilihat bahwa para anggota Kabinet yang ada sekarang ini apakah semua anggota Pro kepada Rakyat Indonesia atau ada pengendali diluarnya atas dasar hutang dan budi yang telah diberikan pengendali itu sebelum masuk menjadi anggota cabinet Indonesia bersatu.
� Perbedaan pendapat mengenai Panglima TNI pun bisa meluas karena jika ternyata Ryamizard Ryacudu yang jadi serta tidak berdiri ditengah tetapi cenderung buka front begitu juga Kapolrinya serta Ka BINnya maka situasi NKRI sudah harus dinyatakan dalam keadaan sangat berbahaya. Atau terjadi sesuatu lagi sehingga TNI Polri diseret seret masuk ke dunia politik praktis lagi.
� Dan sekarang pertarungan perebutan jabatan sudah masuk ke fase perebutan jabatan Direktur BUMN dan para Dirjen.Padahal jika pemilihan Dirjen dan para Direktur BUMN ini seharusnya merupakan professional, loyal kepada Pemerintah dan segera berprestasi hanya dengan kondisi seperti ini hampir pasti tarik tarikan lagi dengan partai dan para pemodal.
3. setelah itu berlanjut ke 413 Kabupaten / kota dan 33 Propinsi secara bertahap mulai juni 2005 dengan syarat dicalonkan partai yang punya suara 15% di Legistatif. Dengan bawaan seperti ini maka mendekati lebaranpun bukan tdk mungkin masyarakat akan diganggu oleh pihak pihak yang sedang bertarung sekarang ini.
4. Hal hal yang akan memicu pertarungan lebih memuncak sehingga tidak boleh terjadi:
� Terjadinya ledakan ledakan bom pada sebelum, lebaran dan sesudahnya.
� Terjadinya serangan massa kepada Partai Golkar yang sejak dari dahulu ditekan supaya dibubarkan tetapi oleh aparat dibiarkan sehingga terjadi benturan yang besar dan meluas .
� Berhadap hadapannya berbagai kubu dalam Munas Partai Golkar dengan segala permainannya dan sangat mungkin terbelah juga karena intervensi Yusuf Kalla yang sangat berkepentingan menyelamatkan pemerintahannya sehingga harus menguasai Partai Golkar dengan ongkos apapun dengan harapan dapat mengendalikan anggota legistatif partai Golkar di DPR dan DPRD dengan tekanan serta kucuran kenikmatan atau percepatan pengembalian modal kampanye para anggota legistatif atau demi kepentingan menyelamatkan Indonesia.
5. Kondisi Masyarakat :Penutupan lapangan pekerjaan masih terus terjadi sehingga semakin banyak masyarakat yang tidak bekerja. Sisilainnya adalah masih menunggunya dunia indutri dan dan berbagai kegiatan bisnis lainnya sehingga kondisi perekonomian masih stagnant, masyarakat sedang berpuasa dan bersiap menghadapi lebaran sehingga menjelang lebaran mungkin masyarakat baru akan mengeluarkan dana simpanannya untuk konsumsi. Penyelundupan masih banyak terjadi sehingga Industri terganggu disisi lain petugas pajak juga bergelirya karena ditarget tinggi sebagai sumber pendapatan Negara sehingga dunia usaha masih ragu akan kesungguhan pemerintah agar dunia usaha mampu mengembangkan usahanya lebih luas dan berkembang, TKI dari Malaysia ratusan ribu akan dipulangkan sehingga akan mewarnai keruwetan tersendiri dan banyak hal yang ruwet termasuk jika bicara sesuatu secara netral maka masyarakat tetap menuduhnya sebagai bagian dari kelompok atau tetap menjagokan Kandidatnya.
6. USA dan para sekutunya mulai terindikasi kurang suka melihat para politisi Islam yang punya garis bersatu tercermin dalam cabinet sedangkan di Parlemen politisi Islam itu minus PKB yang menyebrang ke koalisi kebangsaan serta tersingkirnya tokoh tokoh yang mereka percaya dapat mengembangkan Demokrasi gayanya mereka serta kepentingan bisnisnya sehingga mereka sangat mungkin akan mengambil posisi baru lagi dengan tetap berpegang terhadap kepentingan awalnya yaitu Minyak, Pasar, pengembangan Investasi jangka panjang, tidak boleh ada Negara lain punya Nuklir dll dengan senjata Bea Siswa, Demokrasi, Bantuan macam macam, serangan HAM, Embargo, dan jika perlu menggunakan PBB untuk membuat resolusi serta koalisi Internasional yang dengan alasan kemanusian menyerbu masuk kedalam sebuah Negara lalu buat pemerintahan dan pasti akan jadi bemper mereka dalam keributan menghadapi rakyat Negara yang diserbunya. Bagaimana posisi Indonesia sekarang dalam kontek ini kelihatannya juga bukan merupakan hal yang sederhana dan berdiri sendirian tapi marilah kita melihat bahwa saat ini kekacauan itu sudah meluas mulai dari Irak sampai Pakistan, India, Thailand, Nigeria , Sudan, Somalia, Yaman, Afganistan, jika dilihat maka yang kekacauannya belum meluas adalah Malaysia, Singapura, Indonesia dan Philipina agar jalur minyak sampai pantai barat USA serta minyak mensuply kebutuhan indutri yang dapat memenuhi kebutuhan USA tercapai. Usa Juga pada bulan Agustus 2004 mengucurkan Rp.1,3 Trilun ke Pesantren Pesantren di Indonesia sayangnya yang terjadi sekarang malahan FPI serbu berbagai tempat bukannya polisi atau kejaksaan yang menutup tempat hiburan jika bersalah.. Diswepingnya Warga Thailand di Solo sebagai alasan jatuh korbannya warga muslim didalam bentrokan diThailand selatan juga perlu disikapi secara hati hati.
Dengan melihat seperti ini maka Indonesia sudah dalam fase sangat berbahaya karena posisi perebutan dan berhadap hadapanya para tokoh politik akan berimplikasi sangat luas. Lembaga Negara yang mungkin akan mampu membantu SBY adalah dewan ketahanan dan pertahanan Nasional, dewan ekonomi nasional dan dewan hubungan luar negeri. Akibat kondisi seperti ini diparleman maka tidak ada pilihan lain harus ada tokoh tokoh nasional yang mampu menyelamatkan hubungannya dengan parlemen serta berbagai pihak dan institusi termasuk Negara lain. Katakanlah DPR tidak bisa langsung menjatuhkannya tetapi jika di interpelasi atau dihambat berbagai programnya maka Pemerintahan SBY Kalla tidak akan kuat. Begitu juga dewan dewan yang lainnya karena jika SBY sendirian maka akan habis kehabisan tenaga. Saat ini Panglima TNI, Polisi dan Ka Bin belum terpilih maka jika nanti yang terpilih adalah tidak loyal dan mendukungnya atau malahan main bola sendiri karena harus persetujuan DPR padahal DPR saat ini diluar kekuasaannya sehingga secara teoritis siapapun calon Panglima TNI, Kapolri dan Ka Bin bisa saja ditanyai hal hal yang aneh, berat dan tidak dikuasainya sehingga terlihat tidak berwibawa atau muncul kelemahannya atau terpaksa bernegoisasi dengan anggota DPR serta partai sehingga siapapun awalnya calon yang diajukan ditengah jalan kondisinya bisa akan menjadi bola liar. Sekarang mari kita lihat ke jajaran daerah dan partai Gubernur dan walikota yang ada sekarang terpilih sebelum SBY Kalla menjadi Presiden Wakil Presiden kemudian kedepan mereka akan dipilih langsung sehingga orientasinya akan kearah para pemilihnya dan stake holdernya sehingga dengan kondisi ini hampir pasti Presiden lebih sebagai symbol saja sekaligus Koordinator karena tidak lagi punya kemempuan eksekusi yang sangat kuat. Kombinasi permainan yang sangat berbahaya adalah Perintah Presiden tidak lagi dituruti oleh Gubernur serta turunannya, akibat lebih berorientasi kepada kepentingan daerah dn konstituentnya serta Panglima dan Kapolrinya karena mendengar serta mempertimbangkan DPR yang ada.
Pengambilan keputusan pada Negara Demokrasi.
Jika pemerintahnya baik akan dipilih kembali tapi jika tidak baik maka tidak dipilih kembali kemudian jika bersalah maka di impeachment. Itu adalah ketentuan dan jika kondisinya normal.
1. Bagaimana jika pemerintahnya kuat tetapi bersalah sehingga proses Impeach tidak bisa terjadi atau bagaimana jika pemerintahannya baru mulai dan kondisi soasial masyarakatnya sedang dalam keadaan darurat?
2. Apakah Presidennya boleh mundur dan Wakilnya naik menjadi Presiden? Atau jika keduanya terindikasi tidak benar maka Triumvirat yang jadi Presidium sementara atau ketua MPR yang merangkap jadi Presiden?
3. Atau boleh saja pasangan kandidat yang No 2 dalam pemilihan Presiden yang menjadi Presiden? atau Presidium tokoh tokoh nasional untuk buat pemilihan diulang?
4. Atau jika Presiden SBY Kalla yang lebih kuat dan didukung rakyat maka boleh membubarkan/membekukan Parlemen dan mengadakan pemilihan umum khusus legistatif atau hanya memerintah sementara dengan Lembaga Eksekutif dan membekukan institusi lainnya sampai kondisinya normal. Yang mana yang harus dipilih adan bakalan kejadian?
Pilihan Normatif yang sesuai UU pasti sudah ada persoalannya sejauh mana itu akan diikuti dan mampu mengantisipasi perkembangan situasi?
1. Dengan gambaran seperti ini maka tidak ada pilihan untuk SBY dan Kalla harus masuk sampai ke daerah daerah tingkat I dan II supaya Gubernur dan walikota serta Bupati terpilih mendukung dan loyal kepada pemerintah pusat tetapi kecelakaannya Ketua DPRD TK I dan II dibeberapa tempat sudah dimenangkan koalisi kebangsaan.sedangkan beberapa pejabat daerah telah terpilih juga sebelum Pemilihan Presiden. Apakah akan dipilih kembali secara langsung setelah juni 2005,?.
2. Walaupun menurut UUnya jika kepala daerah yang habis masa nya pada 2004 maka akan dipilih langsung apad juni 2005 sedangkan yang habis masa tugasnya January sampai juni 2009 akan dipilih pada Desember 2008. Jika dipilih lagi maka gejolaknya akan makin luas.
3. Kenapa hal ini ditanyakan walaupun kemungkinan baru akan dipilih lagi setelah 5 tahun memerintah jawabannya sekarang kondisinya sangat turbulent artinya jika tekanan dan tuntutan serta dukungan masyarakat juga parpol sangat kuat maka pemilihan lagi sebelum 5 tahun itu bisa saja terjadi.dan ini makin membahayakan karena perpecahan akan merebak kedaerah.
4. Sementara bagi koalisi kebangsaan tidak ada pilihan jika ingin eksis kembali harus memenangkan perebutan kepala kepala daerah serta kepala kepala dinas sampai kedaerah tingkat II.
5. Jika tidak berhasil maka tahun 2009 akan menjadi tahun makin suram karena faktanya pada pemilu april 2004 pun baik Partai Golkar ataupun PDI P keduanya mengalami penurunan hasil perolehan suara dari pemilihan Umum tahun 1999
Apa yang harus dilakukan segera.
1. Jangan sampai ada pembunuhan tokoh tokoh politik karena akan memicu benturan yang luas tetapi pihak yang ingin menghancurkan Indonesia bukan tidak mungkin melakukan hal ini karena mereka bisa mendompleng kepentingan local misalnya tokoh a lenyap seakan koalisi kebangsaan melemah dan jika tokoh lenyap b maka koalisi kerakayatan melemah. Ini penyusuapan yang sangat berbahaya.
2. Jangan ada benturan massa karena ketika benturan massa terjadi maka yang paling berbahaya adalah bekerjanya para sniper atau provokator yang akan membelah kedamaian menjadi masyarakat berhadap hadapan sehingga akan memperluas kekacauan dan melibatkan berbagai pihak masuk ke Indonesia [Thailand baru masuk kekondisi Indonesia 1998 1999 dimana pejabatnya akan dituduh sebagai pelanggar HAM]. Pada bulan Oktober 2004 pada beberapa daerah terjadi blockade blokade baik diperkebunan atau diperumahan serta benturan massa pada beberapa daerah termasuk arrale Sulawesi Barat, Segera perlu penyelesaian kejadian kejadian bentrok Rokan Hilir, Tawuran Di Demak Jakarta dan berbagai daerah, Bentrok Nelayan Pasuruan serta bibit bentrok di Komplek Sang Timur. Benturan benturan ini perlu segera diantisipatif karena situasi elite, parlemen, parpol dan berbagai kelompok sampai ke Grass Root sedang tegang sehingga jika telat diantisipasi bukan tidak mungkin ledakannya meluas atau bahkan memicu ledakan lagi ditempat lain.
3. Jangan ada Bom lagi meledak apalagi pada hari keagamaan Lebaran dan natal serta tempat tempat ibadah sehingga pemain pemainnya harus ditangkap oleh aparat keamanan, pertahanan dan rakyat Indonesia..
4. Tokoh tokoh nasional dan local serta rakyat Indonesia harus segera mendapatkan kenikmatan atau ketenangan atau keluasan hati sehingga tidak terpancing adu domba berbagai pihak yang menjerumuskannya.
5. Mass media tidak lagi memberitakan tuduhan tuduhan serta hal hal yang membuat benturan yang ada semakin kencang atau penghukuman orang oleh media massa kepada orang orang yang kesalahannya belum tentu dan bukan kejahatan publik termasuk mengekpose perceraian perceraian para artis.
6. Pihak elite Indonesia mengadakan buka puasa yang terbuka dan halal bihalal yang terbuka dan berbicara saja secara terbuka terhadap segala macam keprihatinan dan kejahatan yang masih merajalela dengan kerugian Negara yang sangat besar supaya Negara Indonesia ini tidak terjerumus tetapi para penjahat itu punya keuntungan sangat besar. Itu semua jika berpikir sebagai anggota masyarakat.
7. Tokoh tokoh local segera mengayomi masyarakat sekitarnya mulai dari secara langsung menolong yang kesusahan sampai menjaga agar jangan ada ketegangan pada tingkatan local. Perbanyak amal kepada sekeliling.
Sekarang jika berpikir sebagai Presiden dan Wakil maka sebaiknya
1. Segera yang muncul itu adalah kerukunan ditingkatan elite tetapi karena saat ini tidak mungkin maka jangan memperkeruh saja.
2. Dorong para anggota cabinet dan para Dirjen serta para Gubernur dan Para Walikota serta Bupati turun serta mengayomi masyarakat dilingkungannya mulai dari bulan puasa ini , halal bi halal sampai Natal dan tahun baru jangan pusing anggaran tapi gunakanlah anggaran yang ada dengan cara sederhana tetapi mengena sehingga perpecahan yang terjadi tidak meluas.
3. Lakukan penjelasan serta persiapkan dampak dari naiknya BBM dan kenaikan kenaikan biaya hidup lainnya pada masyarakat masyarakat yang dampaknya akan besar termasuk tekanan dari Mahasiswa, LSM dan aktifist.
4. Jika anggota Kabinet ternyata tidak bersenyawa dengan masyarakat dan misi Tim maka direshufle setelah 100 hari , dsblah itu yang sederhana.
5. Pemerintahan juga sebaiknya melihat konstalasi yang terjadi di Indonesia saat ini tidak sederhana tetapi harus mampu melakukan kontra kontra yang sistimatis dan luas sehingga NKRI ini jangan hanya dijadikan kelinci percobaan percobaan dengan tindakan macam macam dari berbagai warganegara asing di sini.
6. Presiden dan Wapres jangan terlalu berwacana tapi langsung bergerak membentuk tim yang secara langsung bisa melakukan banyak hal mulai menurunkan ketegangan, pemetaan konflik, monitoring dan mendorong industri bergerak dll. Serta langsung keliling Indonesia adakan dialog dan motivasi kepada Pemerintah setempat, pengusaha setempat, tokoh setempat supaya segera meningkatkan produktifitas dan menjaga bangsa juga Negara bersama sama sehingga ketegangan dan keraguan tidak meluas keseluruh negeri.
Fase yang akan sangat mungkin terjadi di Indonesia.
1. Benturan yang terjadi pada elite dan parlemen ini akan bisa meluas atau mengecil semuanya tergantung perkembangan situasinya tetapi jika SBY Kalla main massa kecenderungannya akan meluas.
2. Jika dalam 100 hari bahkan 6 bulan tidak ada perbaikan atau malahan kondisinya memburuk maka tekanan terhadap SBY Kalla akan membesar.
3. Reshufle adalah salah satu pilihan tetapi yang paling penting adalah para pihak dapat segera gembira karena kondisi Indonesia secara Hukum keamanan dan perekonomian membaik segera oleh karenanya dunia Industri harus didorong maju dan petugas pajak jangan meresin terus para pengusaha jika tidak berhasil kondisi akan makin buruk.
4. Jika fase ini ditambah dengan polemic parlemen dan lepasnya dukungan daerah padahal tekanan masaa sudah tidak bisa merubah kondisi sekaligus atau revolusi lagi maka separatisme akan muncul pada beberapa daerah.Dst.
Kelihatanya penyelesaiannya sangat mudah padahal sangat sulit karena pada dasarnya keharmonisan dan saling percaya sudah menipis dan masing masing tokoh sudah semakin haus akan kenikmatan sehingga kebutuhan atau kejaran kejaran karena kewajiban harus membayar hutang serta kewajiban sudah sangat besar dan tak tertahankan sehingga mengakibatkan bangsa Indonesia butuh energy sangat besar untuk menyelamatkan bangsanya. Harapan saya ini adalah pikiran yang salah saja artinya pada kenyataannya kondisi Indonesia itu jauh lebih baik dari semua yang dituliskan disini sehingga ini semua hanya sebuah sharing pikiran saja hanya jika Kondisi Indonesia pada kenyataannya seperti ini maka diharapkan tukar pikiran ini dapat kiranya ikutan membukakan idea �idea yang tepat serta pengambilan keputusan yang bijaksana sehingga Tiji ti Beh itu tidak terjadi tetapi Indonesia mampu kita selamatkan. Sebagai informasi saja tawaran tawaran penyelamatan Indonesia program programnya telah dituliskan di WWW.selamatkan Indonesia.org silakan kunjungi saja. Saya menuliskan ini dalam mengajak kita semua untuk berpartisipasi bersama dan hanya ingin bangsa Indonesia selamat dan kita punya masa depan yang lebih baik terutama anak anak dan keturunan kita semua. Dan mohon maaf jika Cuma hal ini yang dilakukan karena faktanya seperti ini.
Demikian semoga bermanfaat
Jakarta 30 Oktober 2004
Agus Muldya
Pegiat social kemasyarakatan.
========================================
Pengirim : adi
========================================