: merindu pulau Bangka tercinta
kudengar dendang melayumu
hati siapa tak akan terpaut
lagumu menghasutku
tiyungkuning menyanyi rancak
nyiurnyiur berdencak dambus
permadani pasir putih menanti diri ini
hamparan laut menunggu pergumulan
wahai iyeth bustami
pesohor negeri jiran
kau berdendang di puncak tanjung katung
bergema dengan panggilan di langit jiwaku
“pulanglah, pulanglah.”
lada matang menari di sana
aromanya menyambar dari bentangan tikar
bergerilya siangmalam dalam ingatan
kau mengumpama aku
seperti laila canggung
laila resah, hatinya bingung
sebingung kaki jiwaku
melangkah hendak ke mana
pulang ataukah melaga di seberang
kelak mudik membawa kekayaan yang terhormat
oh, pertarungan nasib berhadapan dengan dencakmu
gelitik gambus gugah terus rinduku
“pulanglah, pulanglah.”
sampai aku terkatungkatung di tanjung
melihat laksamana meraja di laut
tapi aku belum jua mau mudik berlayar
kakiku masih terikat akarbelukar karier
meski rindu kian membakar langit jiwaku
“pulanglah, pulanglah.”
: ala, emak, kawinkan aku
babarsarisariyogyakartajawa, 2004
========================================
Pengirim : agts wahyono
========================================