Dunia tempat kita tinggal sekarang ini adalah dunia yang sangat berbahaya. Dunia yang tidak lagi menebar cinta melainkan kebenciaan, terror, ketakutan. Di mana mana kita jumpai berbagai tindakan kekerasan, perang, bahkan pembantaian antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Manusia bagaikan serigala bagi manusia yang lain. Demikianlah ungkapan Jimmy Carter pada saat menerima hadia nobel perdamaian. (kompas Desember 2002). Kegelisahan yang dialami oleh Jimmy Carter ini membuat nuraninya terusik untuk melakukan sesuatu bagi dunia.
Di tengah merebaknya aneka kekerasan, mencuat pertanyaan masih mungkinkah kasih menembus batas batas ketegaran manusia? Mungkinkah di tengah hamparan kebencian masih ada kebaikan? Pertanyaan ini persis yang dialami oleh Jimmy Carter? Namun ia tidak berhenti pada pertanyaan itu saja, justru sebaliknya ia berusaha untuk mengeksplore menjadi suatu kenyataan dengan melakukan suatu tindakan kebaikan.
Demikian halnya yang dilakukan oleh Ibu Teresa dari Kalkuta. Kegelisahan melihat setiap pribadi yang menderita, bahkan meninggal secara mengeneskan membuat dia terpanggil untuk merawat orang yang sekarat yang dijumpainya di jalan. Ibu Teresa merawatnya dengan penuh kasih dan akhirnya ia meninggal dengan tersenyum, karena saat saat terakhir ia mengalami dirinya dicintai. Lebih baik melakukan suatu tindakan kebaikan dari pada tidak melakukannya apa apa.
Meskipun apa yang dilakukan oleh Ibunda Teresa ini menuai banyak kritikan bahwa tak mungkin tindakannya mampu menyelamatkan ribuan bahkan jutaan orang India yang menderita. Namun sejarah mencatat bahwa ternyata kebaikannya itu membuat jutaan orang dari berbagai belahan dunia, bahkan dari berbagai dunia memberikan penghormatan terakhir bagi beliau saat ia meninggal.
Menengok dunia perburuhan yang syarat dengan ketidakadilan, penindasan, kekerasan dan sebagainya? Apa yang mesti dilakukan? Mungkinkah kata revolusi berdarah masih menjadi senjata untuk melawan seperti yang diusungkan oleh Karl Marx? Saya berpikir untuk tidak memilih jalan ini, karena menyelesaikan kekerasan dengan kekerasan tidak menghasilkan kebaikan melainkan melahirkan kekerasan baru. Jalan yang dapat saya tawarkan adalah �mengadakan gerakan dialog antara pengusaha dengan buruh�.
Gerakan dialog memungkinkan satu dengan yang lain mengetahui posisi masing masing dan mencari jalan untuk tidak saling merugikan. Paul Freire pernah memiliki pengalaman demikian � aku begitu gelisah, bahkan tidak dapat tidur melihat betapa pengusaha kalah dan bangkrut tatkala gugatan di pengadilan dimenangkan oleh pengacara saya. Seharusnya ada jalan untuk menitihnya, sehingga iapun dapat hidup dengan tenang. Dalam kondisi apapun hendaknya nurani senantiasa kita kedepankan, agar dunia yang kita diami ini tidak lagi mencerminkan kekerasan, melainkan kedamaian.
========================================
Pengirim : Mans Werang
========================================