Air mengalir turun ke gunung
Seolah menyapa warna kehidupan
Gemericik hujan jatuh ke bawah
Membasahi bumi yang kekeringan

Hidup terasing dalam pelukan
Dinginnya bara menghangatkan jiwa
Torehan luka terasa dalam
Ketika waktu berjalan pelan

Belaian lembut halus mengikat
Runtuhnya tembok besar lambang kebebasan
Sinar bulan menyapa keramahan
Terdiam dalam pekatnya malam

Damai mengalun mesra dentingan suara
Kosong mengambang bersatu dengan udara
Keretakan duka nestapa
Tertutupi rantai harmoni kebahagiaan

Manisnya hari kasih harapan
Tak terasa lidahnya mata
Getaran bangga menyusup sukma
Hanyut terbawa keangkuhan dunia

Gairah muda datang bergema
Lapuk kayu bersama usia
Rangkaian bunga mekar tertata
Rontoknya tangkai tertiup angin

Cinta melanda insan manusia
Tangis derita ikut tertawa
Potret keceriaan remaja
Lenyap dan tak terkejar kelelahan aura

Batas kepuasan diri
bercampur rasa bahagia
Makna peradaban era
Rangkuman kata kata
keluar dari emosi rasa

Kepingan pola terhampar
Kebingungan mencari kecocokan nada
Agar tersusun tembang sejuk
Semilir udara gunung

Penantian lama
Tidak pernah kunjung tiba
Pengorbanan besar
Seolah tiada artinya
Yang tersisa hanya kehausan
akan siraman rohani agama

========================================
Pengirim : Anunk Ray
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *