Kurang lebih sudah tiga tahun aku mengenalnya, tapi baru satu setengah tahun terakhir inilah aku mengenalnya lebih jauh atau dengan kata lain ‘pacaran’. Dia adalah teman satu jurusan dengan ku di kampus, sebut saja namanya Cinta. Dimataku dia adalah seorang gadis yang baik, smart, rajin, cantik dan berkerudung tentunya, tapi entah mengapa hatiku berkata lain, menurutnya dia adalah seorang yang agresive, tomboy, egois, manja, lemah, mudah mengeluh dan cepat putus asa. Suatu argument yang sangat bertolak belakang dan sangat tidak sesuai dengan kriteria wanita idamanku. Kalian mungkin heran kenapa waktu itu aku menerima cintanya??? Karena waktu itu dia bilang, kalau dia sangat membutuhkan seseorang untuk menuntunnya, merubah hidupnya dan membimbingnya menjadi lebih baik.
Awalnya aku hanya sebatas suka dan belum mencintainya sepenuh hatiku tp disisi lain dia begitu mencintaiku, begitu menyayangiku, menurutnya akulah laki laki terbaik dan merupakan anugrah yang telah Allah berikan untuknya. Aku tidak tahu apakah perasaan itu benar benar datang dari hatinya atau hanya perassan sesaat. Entahlah Hanya dia dan Allah yang tahu. Baru satu bulan usia hubungan kami, sudah banyak masalah yang harus kami hadapi terutama pertengkaran yang terjadi karena perbedaan sifat dan cara berfikir. Ingin rasanya aku akhiri semuannya, tapi berat bagiku untuk malakukannya, waktu itu aku berfikir bahwa dia masih sangat membutuhkanku dan aku harus mengerti serta sabar menghadapinya.
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu hingga sudah satu tahun aku menjalin hubungan dengannya. Begitu banyak kenangan manis yang telah dia berikan padaku hingga membuat aku begitu mencintainya, begitu menyayanginya dan aku tidak ingin kehilangan dia. Aku telah mengenal semua keluarganya terutama mamanya yang begitu baik padaku, seakan akan menganggap aku telah jadi menantunya, suatu perlakuan yang tidak semua laki laki bisa mendapatkannya (terima kasih mama). Bahagia rasanya hati ini seakan akan aku telah menemukan kembali tulang rusukku, ingin rasanya aku segera melamarnya agar dia tidak jatuh kepelukan orang lain. Tapi semua itu hanya tinggal harapan dan angan angan kosong.
Disaat aku begitu mempercayainya dan sangat yakin dia tidak akan meninggalkanku, saat itu pula aku dikecewakan.
Dua bulan yang lalu, saat kami libur kuliah untuk menyambut Idul Fitri, sikapnya mulai berubah, dia bukan lagi cinta yang aku sayangi, cinta yang aku banggakan didepan teman teman dan juga keluargaku. Ternyata ketakutanku selama ini akhirnya terjadi, dia tergoda oleh laki laki lain yang ternyata adalah kekasihnya dahulu. Kenapa sayang???kenapa kau lakukan ini padaku yang telah dengan sepenuh hati mencintaimu???kenapa tidak dari dulu kau lakukan itu saat aku belum mencintaimu???kenapa???kau tega menghancurkan istana surga yang telah kita bina hanya karena ego dan nafsumu untuk mengulang kenangan bersamanya
Meskipun dia telah melukaiku dan menghancurkan hatiku,tidak pernah terlintas difikiranku untuk membencinya, sangat sulit bagiku untuk membenci orang yang sangat aku cintai dan sangat aku sayangi. Mungkin semua ini adalah jawaban dari do’aku.
Cinta…. jika saat ini kamu sedang membaca tulisan ini. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena kamu telah mengingatkaku. Saat kau bawa aku kedalam kegelapan dan meninggalkanku sendiri tanpa cahaya hingga aku bimbang dan berjalan tanpa arah saat itulah aku sadar dan merasakan pertolongan Allah datang menemuiku dan menuntunku keluar dari kegelapan.
Terima kasih, karena kamu telah mengajarkan aku tentang arti cinta yang sesungguhnya, arti cinta yang membuat aku mengerti dan semakin yakin bahwa tidak ada cinta yang tulus dan murni serta abadi selain cinta Allah kepada hambanya. Kamu telah mengingatkanku kembali kepada Allah, Robb yang akan selalu ada untukku. Yang tak akan pernah meninggalkanku.Yang selalu mengetahui kebutuhanku dan menyediakannya. Yang selalu mendengar keinginanku dan mengabulkannya. Yang selalu mendengar keluh kesahku dan membantuku mengatasinya. Yang selalu cemburu bila aku melupakannya walau sekejap mata. Yah, Dialah Sang Kekasih Sejati yang kusadari cintaNya meliputi seluruh alam untukku. Kini aku mengerti, sangat mengerti bahwa Allah tahu yang terbaik untuk aku. Apa yang diberikanNya adalah selalu yang aku butuhkan, meski mungkin bukan yang aku inginkan. Aku tak menyesali apa yang telah terjadi di masa lalu. aku mungkin kehilangan seseorang yang sangat aku sayangi, namun aku tidak kehilangan hikmah dan pelajarannya. Aku yakin bahwa kebahagiaan bukanlah suatu kebohongan, akan kubuktikan semuanya padamu bahwa aku telah benar benar berubah karena dirimu.
Sadarlah sayang dan bertobatlah selagi masih ada waktu. Ingatlah: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”. Sucikan hatimu, karena ‘cahaya tidak akan dapat menembus gelas yang kotor’. Dekatkanlah dirimu kepada Allah, jangan biarkan nafsu dunia menguasai hatimu. Satu lagi pesanku, tolong jangan lagi kamu kecewakan mama, seseorang yang begitu menyayangimu yang telah merawatmu dari kecil hingga dewasa, jangan biarkan nafsu dan egomu membuat kamu buta. Ingatlah, bahwa apapun yang kamu lakukan sama mama (kabaikan atau keburukan) akan cepat mendapat balasan dari Allah.
Disini aku selalu berdo’a dan berharap semoga suatu saat nanti kita disatukan kembali sebagai Aku dan Kamu yang baru, yang saling mencintai karena Allah, saling mengingatkan dalam kebaikan sehingga kita bisa berjalan bersama menuju JannahNya nanti. Tapi jika memang Allah menciptakan kamu bukan dari tulang rusukku, aku hanya bisa berdo’a agar kamu mandapatkan seorang ikhwan yang mencintaimu karena Allah, yang bisa menjaga kehormatanmu, yang bisa membimbingmu ke Jannah seperti apa yang dulu kau inginkan dari ku.
Maafkan aku, karena terlalu mencintaimu….
“Ingatlah aku jika aku menjadi harapanmu, lupakan aku jika aku menjadi beban buatmu” dan “Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di hari yang akan datang, tapi satu yang pasti……AKU SELALU SAYANG KAMU”.
ElVo, 13 Januari 2005
========================================
Pengirim : MR-1
========================================