Pagi itu, Si Kabayan dimarahi lagi oleh istrinya, Si Iteung, karena
sejak Si Kabayan di PHK di perusahaannya yang dulu, Kabayan belum mengajukan
lamaran pekerjaan ke perusahaan – perusahaan.
Si Kabayan akhirnya diberi nasehat dari seorang tetangganya, Si Jampang, yang
berprofesi sebagai desainer website di perusahaan Jampang Web Design. Mereka
pun tampak asyik bercakap – cakap.
Jampang :� Kabayan, kamu bisa jadi pengusaha perusahaan dotcom.�
Kabayan :� Jangankan mau jadi pengusaha yang membutuhkan modal dan tetek
bengek lainnya, buat hidup aku, Si Iteung dan anakku , Si Bego, saja
sudah susah, Jampang.�
Jampang :� Modal masalah gampang Kabayan, kamu bisa pinjam dulu atau saya
buatkan dulu websitenya, nanti kalau sudah balik modal baru kamu bayar ke aku,
gimana setuju tidak?�
Kabayan :� Ya sudah, kamu atur dech kawan.�
Jampang :�Kamu sudah punya konsep websitenya belum Kabayan?�
Kabayan yang buta tentang komputer itu pun akhirnya hanya mengangguk saja
kepalanya menuruti kata – kata sang desainer website. Kabayan tidak mengerti
istilah – istilah dalam dunia teknologi informasi seperti website, flash,
banner, coldfusion, HTML dan istilah – istilah lainnya. Jangankan mau tahu
istilah itu, komputer paling sederhana di muka bumi ini pun Kabayan tidak punya.
Kabayan :� Aku belum punya konsep, Jampang.�
Jampang :� Kalau begitu aku punya ide. Bagaimana kalau pengalaman –
pengalaman bodohmu menjadi isi dari website? Cerita kamu akan menjadi cerita
mahal dan orang pasti tertawa membacanya.�
Kabayan merasa dibodohi oleh sang desainer website tersebut karena pengalaman
bodoh Si Kabayan pasti akan ditertawakan oleh teman – temannya seperti Si Kilah
dan lain sebagainya.
Kabayan :� Terserah kamulah. Nanti aku dapat pemasukannya dari mana kalau
isinya cerita pengalaman bodohku semua?�
Jampang :� Tenang, dalam website itu nanti kita pasang banner, Kabayan.�
Kabayan :� Banner itu apa Jampang?�
Jampang :� Begini dombaku, banner adalah iklan atau sponsor dari suatu
perusahaan, produk atau website yang dipasang di website kita. Itu nanti
gampang, masalah pemasaran, yang penting website kamu jadi dulu.�
Jampang :� Bagaimana kalau namanya ceritakabayan.com
Kabayan :� Terserah kamulah, nanti saya tulis dulu ceritaku atau
pengalamanku dulu ya?�
Jampang :� Bagus, akhirnya otakmu bekerja juga. Saya akan susun
desainnya. Nanti saya upload untuk desain awalnya, siapa tahu kamu mau ubah
desainnya.�
Kabayan bingung dengan kata upload yang diucapkan oleh Si Jampang. Kabayan pun
lagi – lagi hanya sanggup menganggukan kepala seolah – olah mengerti. Beberapa
hari kemudian, Si Kabayan pun diperlihatkan desain awal websitenya. Kabayan pun
sepakat dengan desain tersebut, dan data – data pun sudah Kabayan serahkan
kepada Si Jampang. Beberapa hari kemudian situs ceritakabayan.com sudah
ditampilkan di internet. Pemasarannya pun cukup bagus. Stiker disebar dimana –
mana, brosur dibagikan ke semua orang, spanduk dipasang di tempat strategis dan
surat penawaran pemasangan banner pun dilayangkan kepada perusahaan dan website
lainnya. Alhasil ceritakabayan.com popular dimana – mana bahkan sampai penjuru
dunia dan banyak perusahaan yang berani pasang banner dengan harga tinggi.
Kabayan pun akhirnya menjadi kaya.
Kabayan :� Jampang, ini uang pembayaran pembuatan website dan
pemasarannya.�
Jampang :� Wah terima kasih Kabayan, sudah kaya kamu sekarang ya? Gunakan
uangmu sebaik – baiknya untuk mengebulkan dapur Si Iteung dan menyekolahkan Si
Bego.�
Kabayan :� Terima kasih juga Jampang, ini semua berkat kamu.�
Kabayan pun mengantar Si Jampang pulang kerumahnya. Dalam perjalanan Kabayan
kerap kali ditertawakan tetangganya terutama Si Kilah.
Si Kilah :� Hai Kabayan, cerita bodohmu kau pasang di internet ya?
Hahaha, bodoh sekali kau Kabayan.�
Kabayan pun diperingatkan oleh Si Jampang untuk tenang saja, yang penting
setidaknya kamu sudah lebih sejahtera dan mau melakukan sesuatu daripada Si
Kilah yang tidak melakukan apa pun sama sekali. Akhirnya hati Si Kabayan pun
lega karena dia tahu dia telah berbuat sesuatu untuk merubah nasibnya menjadi
lebih baik, walaupun terus dibodoh – bodohi oleh tetangga – tetangganya yang
membaca ceritanya.
========================================
Pengirim : Rakhmat Mogar Poerbonegoro
========================================