Cerlang surya timur belum datang
jendela pagi beku Jogja digoyang
dendang reggerancak shaggy dog.

Di Sayidan di jalanan
angkat sekali lagi gelasmu, kawan
di Sayidan, di jalanan
tuangkan air kedamaian.

Segelas air jeruk panas
tiga keping tempe bacem
(sayangnya tidak ada jadah bakar)
terseduh dalam celotehan emprit.

Aku angguk anggukkan kepala
goyangkan kaki dibawah bangku
warung bubur kacang hijau langgananku.

“Angkat sekali lagi gelasmu. kawan.”

Baiklah, aku angkat gelasku, kawan.
Toast Ayo ayo, teruskan lagumu, suaramu
Jogja bergoyang goyang di gelas kita.

“Di Sayidan, di jalanan.”

Aku di Babarsari, di warung
biarpun jauh sedikit, masih tetap Jogja
masih tetap sama suasana paginya.

Dan bukan lagi di lesehan Malioboro
yang angka harganya makin melambung
dibumbui nyanyiannya kla project.

“Tuangkan air kedamaian.”

Ya, benar air kedamaian
angka harga pun damai
makin damai makin ramai.

Ya, meski aku tidak di jalan Sayidan
kita tetap damai, kita tetap bisa minum.
Bukankah hidup ini cuma mampir minum?

Yeaaah, angkat sekali lagi air kedamaian
tuangkan gelasmu diwarung ini
biarkan kepala dan kaki bergoyang riang.

Pagi tak lagi beku, pagi telah melumer
pagi suka sekali kirimkan kedamaian
dalam hangat minuman kita, kawan.

Kedamaian pagi, bukan kegilaan pagi
bukan desing mesiu, bukan ledakan mortir
bukan tikaman belati, bukan sakit di hati.

Mari. mari, tuang lagi
teguk lagi, tenggak lagi
lihat, gairah prenjak memagut pagi.

Tuangkan air kedamaian itu
tumpahkan segenap kebahagiaan itu
kita bersulang tanpa campuran prasangka.

Biarlah kini senyummu berkembang
dari hati yang bersukacita beria ria
dibelai bunga kata Jogja berhati nyaman.

Yeaaah, Jogja berhati nyaman cha cha cha
bergoyang goyang dalam gelas perdamaian
aku sudah hampir menghabiskan…

Ops Maaf….kranku minta dibuka.

“Di Sayidan di jalanan”.

Tidak. Tidak. Kejauhan.
Di kosku saja, di Babarsari.
Sebentar, aku harus bayar dulu.

“Tuangkan air…”

Stoooop, kawan.
Aku sudah tak tahan
silakan kalian lanjutkan bergoyang.

Jogja senantiasa girangkan paginya.

Bumiaji, 17 Januari 2004, 05 : 35 WIB

========================================
Pengirim : Agts Wahyono
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *