Orang orang berbagai kampung atau perumahan liar kota Jakarta yang indah telah disapu bersih
Para pemulung, pengamen, pengemis dan gelandangan serta penghuni “liar”, diserbu, diusir, diporak peranda.
Sebagian yang pernah jadi nelayan katanya kini tinggal di perahu.
Mereka jadi orang perahu atau “boat people”nya Indonesia.
Tanah air mereka kini tinggallah air
Bayangkanlah
Semoga hidup diatas air tidak berkembang biak lantas jadi kampung air atau desa terapung.
Siapa tahu pejabat ini pejabat itu menyatakan kampung atau desa mereka adalah liar?
Siapa tahu mereka akan disapu lagi?
Kalau ini terjadi, benar benarlah mereka jadi tak punya “tanah air” lagi
Kenanglah sesama bangsa yang tak bertanah air
Lantas mau jadi apa?
Hidup di udara, buat rumah di pohon kayu atau bagaimana?
Apakah mereka masih bisa menyanyikan : “Indonesia tanah airku……?
Alangkah sedih nasib bangsa ini.
Cobalah renungkan sejenak disaat dirimu ngopi dipagi hari yang indah, di kota Jakarta yang cantik jelita
17/8/1945 kita merdeka dan hampir Ulang Tahunnya yang ke 59.
Katanya kita membangun masyarakat yang adil dan makmur.
Dimanakah keadilan?
Siapa saja yang makmur?
Dimana hatimu?
Selamat pagi dan nikmatilah kopi mu
Merdeka
Simpangampek 2004.
========================================
Pengirim : El Camino
========================================