Duduk melingkar di meja bundar cangkir kecil berjajar rapi harum daun teh memacu dahagaku.
Kelakar nenek Leung Siu kam membuat senyumku rekah. Acara minum teh memang bisa jadi obrolan nakal. Seperti kemarin Lam Long hin bercerita dia baru punya simpanan gadis asal Cina yang ia simpan di Shenzen.
Syahwat tersalur tanpa perlu mengeluarkan banyak dollar. Jelas istri dan anak di Hongkong tak tahu. Yang mendengar cuma tersenyum. Ini bukan berita mengejutkan bahkan bisa dibilang sudah menjadi tradisi. Tapi dadaku terasa tersumbat daun teh kering, nyeri.
Berulang kali cangkir mungilku terisi air tandas
kuteguk dicelah siumai yang kusumpit ke mulutku.
Kini gantian aku yang bercerita pada mereka.
Bahwa nanti malam Andy Lou dan Jacky Chan mengundangku makan malam di emperan Jordan Road. Makan bebek panggang dengan soup ginseng.
Bola mata mereka terbeliak nyahir keluar.
Dipandangnya tubuhku mulai ujung kaki sampai rambut. Kutinggalkan mereka dengan tusuk gigi di sudut mulutku. Malam nanti mereka akan datang lebih awal dariku. Ah, biarlah aku tak mau berebut
sebab Andy Lou dan Jacky Chan juga tak bakal hadir.
Hongkong, saat minum teh.
========================================
Pengirim : Mega Vristian
========================================