/1/ Cafe lorca

Segelas kopi susu pakai es
beberapa potong ayam goreng, pizza dan buah buahan yang dikupas dan dipotong kecil.
Di belakang suara Mick Jagger berlagu “No Satisfaction”, ada Nat King Cole dan Buena Vista Club.

Aku mengembara jauh lewat majalah kemarin.
Dari berita ke berita selanjutnya.
Dari Baghdad, Gaza Strip, Mbak Tutut, Tommy Mandala dan Bob Hasan di Nusa Kambangan (atau Nusa Dua?), anak jalanan kota Surabaya.
Lalu ada kemarau panjang di Australia, kisah Inul, Pramoedya Ananta Toer, Golput, Oma kembali mengdangdut.

Ada berita wartawan terbunuh di Aceh, Nauru yang bangkrut, pengungsi Afghanistan dan cukong nyumput di Singapore.

Disusul seorang bocah mencoba bunuh diri (syukurlah gagal) karena malu orang tuanya tak mampu bayar uang buat kegiatan sekolah.
Beberapa bintang film patah hati, jantung berantakan atau paru parunya rontok karena banyak merokok.

Minta ampun, akhirnya aku perlu segelas kopi yang beneran. Tanpa susu dan tanpa es.
Yang perlu hitam pekat dan manis.
Terima kasih

2004

/2/ Bermula dengan lagu.

Sebuah lagu memula sebuah suasana.
Setangkai mawar indah membawa mimpi.
Sebuah senyuman membuka persahabatan.

Sebuah pohon bisa memulai terjadi hutan.
Sebuah bintang di langit kelam bisa jadi arah.
Sebuah lilin menerangi kelam sunyi.

Sebuah kata bisa memulai sebuah harapan.
Sebuah harapan bisa membakar semangat.
Sebuah hati yang rindu tahu apa yang ditunggu.

Sebuah langkah bisa memulai perjalanan jauh.
Sebuah suara bisa merubah segalanya.
Sebuah kenangan tak bisa dilupakan.

2004. Cafe Lorca
Buat Bu Wanda di Warsaw Poland.

========================================
Pengirim : Lasma Siregar
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *