Intisari Cerita Indonesia
“Sudah berapa lama dia sakit?”, suara mang Odon menambah keheningan malam. Café ³udah tutup. Tinggal mang Papay dan mang Odon berdua. Keduanya menciptakan keheningan, bicara sekenanya. Setiap mahluk memang pantas punya…
Jam sebelas malam café ang Papay baru saja tutup. Sejak dia membuka café ¤i lokasi yang sangat strategis itu, banyak sekali tamu yang mampir. Kebanyakan adalah para pengusaha, profesional muda, dan tidak…
Pagi ini mang Papay bangun tidur lebih awal. Ada peluang bisnis baru yang mau disambarnya. Di kota Raja, negeri Purbadewa sedang terjadi pembangunan besar besaran yang dimulai dengan penataan kota.…
udara dipagi itu sangat menusuk nusuk ronga rongga kulitku hingga aku terus bergumal dengan selimutku. saat itu mungkin musim dingin atau memang cuaca di kota timur pulau jawa memang begitu.…
Engkau telah berlalu begitu lama…. Kini engkau telah pergi… Tapi mengapa aku terus mengharapkanmu? aku mencari dan mencari keberadaan engkau… Buat kasih… Maafkan kasih…atas kesilafanku… Bukan aku tak mau melupakanmu…
kututup kelambu pekat.. kuceraikan..sampah nurani.. kumaki dan tak kukenali…diri kukuatkan pijakan berusaha tuk berpikir bijak.. saat sakit merengkuhku.. dengan kekuatan lembut tapi pekat gelap…gelap…aku ingin pergi takut…takut aku ingin berlari…
persahabatan .. itu indah .. persahabatan siapa yang percaya ,dialah yang akan tau bahwa persahabatan itu indah , adakah persahabatan sejati dimana ketulusan itu ada dan cinta yang suci. ohh…
Berfikirlah tentang apa yang ingin kamu pikirkan.. tersenyumlah….dan bahagialah..karena hidupmu adalah milikmu. ======================================== Pengirim : Anggi dwi Puspita ========================================
Barfikirlah tentang hidup yang abadi.. Berfikirlah kita tak akan pernah mati.. Berfikirlah untuk membahagiakan orang orang yang kamu cintai Berfikirlah tentang hidup yang cuma sekali.. Berusahalah untuk dapatkan mimpi.. Berusahalah…
Haruskah tetesan air mata ini untukkmu.. haruskah ada tangisan buatmu.. haruskah ada duka lagi buatmu.. sedang aku tak bersedih atas kepergianmu.. tak pernah bersedih… ======================================== Pengirim : Anggi dwi Puspita…