Dahulu kala ada seorang tua bernama Chu Ping. Dia adalah orang yang baik
hati, terutama terhadap hewan. Suatu hari dia pergi mengunjungi keluarganya.
Ketika dia sampai di sana, keluarganya sedang menyeret keluar empat ekor
anak anjing.
“Apa yang akan kau lakukan terhadap mereka?” Chu Ping bertanya.
“Saya akan membuang mereka. Anjing kami melahirkan empat ekor anak anjing,
dan kamu tahu orang orang berkata empat ekor anak anjing dalam sekali
persalinan adalah sial, jadi saya akan menyingkirkan mereka sekarang.”
“Apakah kamu mau memberikan mereka kepada saya?”
“Kalau itu maumu. Silakan.”
Chu Ping menjadi pemilik yang bangga dari empat ekor anak anjing yang
lincah. Dia merawat mereka dengan baik dan dia suka bermain dengan mereka,
tidak lama kemudian, mereka telah tumbuh menjadi empat ekor anjing yang kuat
dan sehat.
Suatu sore ketika Chu sedang duduk di rumah, dia mendengar suara bisikan di
rumput di luar. Suara tersebut makin mendekat, dan semakin keras suaranya.
Pertama tama terdengar seperti bisikan, lalu semilir angin, kemudian
terdengar seperti angin kencang yang bertiup melewati lembah ”
Chu keluar untuk menyelidiki, dan di sana, beberapa langkah dari pintunya,
dia melihat seekor ular python besar Tubuhnya seukuran roda. Dia melihat
sekeliling dengan ganas dengan matanya yang besar dan mempesona, dan
lidahnya yang merah menyala menjulur keluar, mengeliat.
Lalu dia melihat Chu Seperti panah meluncur dari busur, dia menyergap lurus
ke arahnya Chu tidak dapat bergerak. Dia terlalu takut bahkan untuk
mengiba.
Kemudian, sewaktu dia seperti akan binasa, keempat anjingnya datang terbang
ke arah ular tersebut Mereka meloncat menuju ular tersebut, seperti tidak
takut pada monster yang mengerikan ini, menggonggong dan menyalak sambil
menyerang dari empat sisi.
Keributan itu mengundang para tetangga. Tidak ada yang berani mendekati
python tersebut, tetapi mereka semua bersorak untuk keempat anjing yang
berani tersebut dari kejauhan.
Dengan amat cepat, dua ekor anjing telah menggigit leher ular itu. Mereka
terlalu dekat dengan kepala ular sehingga dia tidak bisa menggigit mereka.
Darahnya memancar ke udara, dan sesaat kemudian, python besar itu mati.
Anjing anjing itu memeriksa mayatnya sebentar, mengendusnya dengan
hati hati. Lalu mereka dengan sikap merendahkan mengorek tanah ke atas mayat
tersebut, dan datang ke arah Chu dengan lidah terjulur ke luar, sambil
menggoyang goyangkan ekor. Semua tetangga bertepuk tangan ketika Chu Ping
berjongkok untuk menepuk anjing anjingnya. Mereka menjilat lengan dan
wajahnya.
“Siapa yang berkata empat ekor sekali lahir tidak beruntung?” Chu Ping
bertanya kepada anjing anjingnya.
“Tidak terpikir olehku ketika menyelamatkan kalian, suatu hari kalian akan
menyelamatkan nyawaku ”
“Menyelamatkan nyawa makhluk lain berarti menyelamatkan nyawamu sendiri ”
========================================
Pengirim : loper
========================================