pernah aku ditanya oleh angin tua yang sedang berjalan
dia mendekatiku dan bertanya dengan lirih
mengapa kau masih ingin hidup?
lalu aku berbicara tentang hidup kepadanya
wahai angin tua separuh usia
aku masih ingin hidup karena aku menunggu
menunggu perintah untuk mati
aku hidup karena masih banyak niat yang meronta untuk menjadi kenyataan
masih ingin aku simpulkan senyum di wajah wajah mereka yang menangis
masih ingin aku ceriakan wajah mereka yang meratap
masih ingin aku bagikan kata “oh”…kepada mereka yang masih bertanya dalam hatinya
dan masih ingin aku memberi apa yang aku miliki hingga habis kepada mereka yang melata dan merayap karena sakit di tanah hingga mereka berkata “cukup..aku telah kenyang..”
dan lihat di pojok sana
ada seorang gadis sedang menatapku
di daun jendela malam yang selalu ia sapa
ia menungguku walau kulitnya digigiti dingin dan nyamuk
ia menantiku untuk sekedar ucapkan kalimat pengantar tidur lelapnya
sebuah kata tentang rasa yang kami miliki berdua
“aku telah mencintaimu begitupun dirimu, sentuh wajahku ini agar aku lelap dalam tidur dan nyenyak dalam mimpi indah mengenai batin kita”
angin tua itu mengangguk puas dan ia pergi berlalu
esok malam aku berdiam di dekat kolam dekat bayang rembulan yang menari
aku lihat bulan itu tersenyum dan berbisik
aku telah mendengar ceritanya dari angin tua, bintang bintang kirim salam untukmu dan cintamu
besok aku akan panggil gadismu ke sini dan nikahkan lain dengan doa restu dari hidup
========================================
Pengirim : penulisgila
========================================