Selamat datang
Hari ini kita akan mencoba menyelami ke HIDUP an, dimana anda harus memutuskan apakah anda HIDUP dengan makna hidup yang anda sadari atau anda hidup karena merasa bahwa sepantasnya anda hidup? Yang dikontrol dan digerakan oleh sesuatu yang lain. ANDALAH YANG BERHAK MEMILIH.

Pernahkah rasanya anda mencoba untuk diam sebentar? Merasakan desakan angin dan udara yang saling mencoba menjejal rongga paru paru anda?apakah anda merasa sesak atau malahan anda merasa nyaman adalah tergantung bagaimana anda menilai udara dan memberinya kapasitas paru paru anda, ketika anda memberinya kapasitas yang cukup maka anda akan merasa nyaman.

Atau anda lebih memilih menyesakkan dada anda sendiri dengan himpitan sehingga volume paru paru anda mengecil sedemikian rupa sehingga anda lupa rasanya bernafas dan merasakan sesak memenuhi seluruh jiwa anda?.

Anda beruntung karena andalah yang terpilih untuk tetap HIDUP, tapi hidup seperti apa yang anda pilih, hidup karena anda percaya bahwa anda ada disini, saat ini adalah untuk menemukan makna hidup, atau hidup karena sudah sepantasnya anda hidup?

Selamat jika anda memilih yang pertama karena berarti anda menghargai hidup anda, anda memujanya sebagaimana anda memuja diri anda untuk terus berusaha menjadi orang yang lebih berarti di kehidupan ini. Anda berhak HIDUP karena anda layak mendapatkannya karena saya percaya bahwa hidup anda saat ini memberi arti, memberi makna yang lebih baik untuk anda maupun orang orang disekitar anda.

Setiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing yang dia pikul sejak kehadirannya di muka bumi. Itu adalah takdir anda, tapi takdir Alloh terhadap andapun masih begitu fleksibel, seperti dikala anda berdoa dan meminta maka anda telah berusaha untuk memenuhi sekaligus mengubah takdir anda. Dan jika anda berhasil memenuhinya maka anda adalah orang yang sangat beruntung HIDUP.

Sebaiknya ada berkonsultasi jika anda merasa bahwa hidup anda adalah karena sudah sepantasnya anda hidup. Apa yang anda dapatkan kalau anda sudah merasa pantas hidup? penghargaan, pujian? sangat naif rasanya.. karena sampai kapanpun dikehidupan anda, anda hanya akan diam menanti sesuatu menghampiri anda, berharapa bahwa itu adalah sesuatu yang sesuai dengan yang anda harapkan, Sayang sekali saya harus menegaskan bahwa Anda bermimpi dan itu yang membuat anda terus diam tak bergerak. Apa anda menganggap kehidupan adalah jalan datar yang tanpa rintangan?

Apa anda anggap hidup itu sesuatu yang mudah. Anda menemui rintangan berarti anda sedang dalam tahap untuk lebih mematangkan diri anda. Sekali lagi saya tegaskan ANDA ADALAH ORANG YANG TERPILIH Jadi benar benar jadilah orang yang terpilih, ketika anda menghadapi hambatan dan rintangan, hilangkan sifat cengeng anda, hilangkan ketakutan akan TIDAK BISA, hilangkan pertanyaan BAGAIMANA.

Mulailah tegaskan pada diri anda bahwa yang ada adalah anda TIDAK MAU karena anda merasa kalah sehingga anda merasa bahwa anda berhak berjuang, anda berhak untuk mengatasi semua masalah, rintangan dan hambatan yang anda temui.
Jangan bertanya BAGAIMANA tapi bertanyalah APA karena dengan apa anda akan berpikir apa yang berhak anda lakukan, apa yang akan anda lakukan, apa yang akan anda peroleh jika saat ini anda mengambil keputusan untuk melakukannya, bukan menanyakan bagaimana anda melakukannya.

Karena dengan APA berarti anda telah memiliki jalan untuk memecahkannya dan anda tidak lagi bertanya bagaimana anda akan melewatinya.
Bagunlah kejar hidup anda, tak sepantasnya anda hidup tanpa bergerak, tanpa memanfaatkan sebaik baik ciptaanNya dengan bersyukur, dengan menggunakan semua potensi yang telah dilimpahkan Nya pada anda untuk kebaikan anda dan orang orang yang anda cintai.

Cara belajar untuk percaya adalah dengan PERCAYA bahwa anda memiliki kepercayaan untuk mempercayai, sekali anda merasa ragu, tengoklah sisi kanan anda, ada malaikat Roqib yang begitu setia menemani anda dan mencatat semua kebaikan anda. Anda harus percaya bahwa anda bisa melakukan sesuatu yang lebih baik.

Anda merasa bahwa anda tidak bisa mengerti kemana arah tujuan perjalanan anda membawa anda kearah mana? Bahwa anda terseret arus atau tersangkut batu karang atau akar pohon atau justru anda melawan arus atau malahan justru menepi?

Saya bilang bahwa anda rupanya BELUM BISA MENGERTI.

Anda hidup dalam suatu masa dimana anda memperoleh momen momen tertentu yang menghiasi setiap perjalanan anda, anda salah jika anda berpikir bahwa anda bisa memperbaiki diri anda dengan kembali pada momen tersebut dan berharap anda memiliki lebih banyak hal, memiliki lebih banyak waktu, memiliki lebih banyak kesiapan sehingga anda akan menggunakan momen itu dengan energi yang sebesar besarnya yang anda miliki.

Sebuah momen dalam hidup anda akan datang dan lewat begitu saja, Ia tidak dapat dikejar, momen hadir pada saatnya dan begitu ia lewat maka ia bukan lagi sebuah momen, momen seperti kesempatan dimana dia datang andapun tak bisa menduga dan menilainya. Momen yang telah lewat akan terpatri dalam diri anda menjadi kenangan. Dan kenangan tidak akan membawa anda kemana mana, Dia ada seperti batu�batu diantara aliran sungai. Anda seharusnya menjadi arus yang terus mengalir, bukan batu.

Anda tidak hadir disini untuk menghidupkan momen yang telah lewat untuk kemudian merancang masa depan anda yang baru, berharap bahwa anda bisa memperbaiki kesalahan anda di masa lalu.

Sebenarnya ada perbedaan besar antara memperbaiki dan menyesali, sayangnya anda tidak bisa membedakannya. Apa bedanya anda memperbaiki suatu hal diatas rasa penyesalan atau anda berada di atas perasaan sesal pada suatu hal yang belum anda hadapi? Tidak ada. Selama anda masih dibayangi oleh ketakutan ketakutan akan penyesalan maka anda tidak akan kemana mana.
Perubahan dan pembaharuan hadir dalam setiap detik, dalam setiap desah nafas yang anda hasilkan. Perbaikan hadir setiap saat, tapi ketakutan anda menutupi mata anda dari perbaikan itu dan malahan menghancurkannya.

Seharusnya anda bisa merasa santai jika saja anda percaya bahwa pembaharuan akan hadir setiap saat dalam hidup anda. Menikmati momen yang hadir tanpa perlu mewarnainya dengan kecemasan atau penyesalan, biarkan itu mengalir dan biarkan diri anda menikmatinya.

Segalanya terjadi tidak terduga, tidak ada kepastian dalam hidup anda kecuali KETIDAKPASTIAN itu sendiri, hanya satu yang patut anda harapkan yaitu yang tidak diharapkan. Berhentilah memiliah dan memilih antar apa yang anda inginkan dan yang tidak anda inginkan, stganasi hidup anda, netralkan hidup anda. Anda tak perlu bersusah payah berkeras pada suatu hal yang memang seharusnya berubah. Berhentilah sejenak menilai. Bukan untuk itu anda hidup, anda bukan hakim, anda adalah pengamat dan penikmat. Jadi nikmatilah hidup anda.

Alloh telah memberi anda kepercayaan untuk hidup, jadi sejenak lupakanlah mati ketika anda memikirkan hidup anda. Anda belum berhak mati sebelum anda bisa memaknai hidup. Anda sudah menjawab pertanyaan anda sendiri bahwa ujian yang ditimpakan pada anda adalah sangat ringan dibanding dengan beban yang orang lain tanggung disekitar anda. Jadi kenapa anda tetap bertanya suatu hal yang anda telah mengetahui jawabanya? Seharusnya anda BERTINDAK, bukan lagi bertanya.
Question�..

Anda merasa sendiri BUKAN berarti anda sendirian, seperti yang saya bilang, anda harus belajar percaya pada orang lain, berhentilah berpikir bahwa kepercayaan anda akan dikhianati, karena jika anda seorang ekonom anda akan memberi nilai yang sama untuk kepercayaan dan pengkhianatan. Dunia ini dibuat seimbang, semua hal selalu ada bandingannya, karena dengan bandingan itu manusia diberi kebebasan dengan akalnya untuk bertindak bijak. Anda tidak usah risau akan penyeimbang tersebut, karena itu adalah hukum alam yang telah digariskan oleh Nya.

Husnudzonlah�. Ketika anda berbuat baik maka Alloh tidak akan menyia nyiakan diri anda, kalaupun anda merasa bahwa Alloh membiarkan diri anda atau anda malahan merasa bahwa anda tersia siakan maka berpikirlah bahwa itu ujian dari Nya, untuk lebih menaikan derajat anda disisi Nya, dengan begitu anda akan terlepas dari kecemasan yang selama ini menghantui anda.
Hiduplah karena anda memang bisa menikmati hidup, waktu kita hidup sangatlah singkat dibandingkan dengan apa yang seharusnya kita pahami dan kita pelajari dalam hidup, jadi jangan membiarkan diri anda menjadi orang merugi dengan membiarkan hidup anda menjadi tak berarti karena anda terus 0menerus menyesalinya.

Kematian merupakan fenomena yang harus terjadi dalam kehidupan. Anda takut akan kematian? Saya juga begitu, tapi saya memandang kematian sebagai sebuah proses, bahwa ketika saya mati berarti Alloh telah mencukupkan masa belajar saya di dunia, bahwa menurut Nya saya telah selesai menapaki satu tahap, terlepas kalo boleh dibilang saya lulus atau tidak. Itu bisa di nilai dari rapot saya selama saya belajar di dunia.

Saya tidak tahu anda menganggap kematian seperti apa, karena kematian adalah suatu hal yang tidak pasti dan apa kita siap dengan kematian itu tidak bisa dinilai dengan valid oleh matematika manusia.
Sekarang tinggal mereformasi paradigma anda dalam menghadapi suatu hal, anda telah benar dengan berusaha memblokir semua kemungkinan negatif yang menurut anda akan timbul. Tapi apa ndak lebih capek itu ketimabang anda malahan menikmati semua ketidakpastian yang menghampiri anda dan bersyukur bahwa walaupun menurut anda itu jelek tapi masih juga menghampiri anda?

Jangan gunakan matematika atau fisika anda disini. Seuatu hal yang baik menurut manusia belum tentu baik untuk manusia itu menurut Alloh, sedang kala manusia menganggap suatu hal buruk boleh jadi itu merupaka hal yang lebih baik menurut Alloh untuk manusia itu, jadi ndak usah anda merasa nerveus atau sedih dengan sesuatu yang anda �nilai� buruk untuk anda.

Belajarlah mengambil hikmah, bukan menilainya. Anda bukan tukang ukur yang bertugas nimbang kebiakan atau keburukan. Anda hanya disuruh untuk belajar dan dengan mengambil, memahami dan mengerti tentang hikmah, hidup anda akan lebih berarti.

Selamat mencoba.

Perjalanan anda akan dimulai lagi, dan saya tegaskan itu bukan perjalanan yang mulus, namun ini adalah perjalanan anda untuk menemukan DIRI anda. Dan saya akan bersama sama dengan anda dalam perjalanan ini, anda akan terus bertanya tapi saya percaya satu satunya pertanyaan terakhir anda kepada saya nantinya adalah jawaban yang anda cari.

Saya hanya menunjukkan kepada anda, APA untuk menjawab dan anda tahu selanjutnya anda mesti bertindak APA.

========================================
Pengirim : Fahmi Mubarok/fahmi
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *