Intisari Cerita Indonesia
Sungguh memilukan memang… Mata kita dihadapkan gambar gambar berjalan.. Meski hanya lewat layar, kepedulian kita sedang teruji.. Sesungguhnya untuk kitalah peringatan itu… Sebenarnya kita adalah sasaran makna sindiran Tuhan ini..…
Adalah sebuah hitungan waktu Yang tak pernah terjumlah Berapa lama.. Hanya saja.. Pastilah disana ada seberkas pengharapan Atau secercah impian.. Begitu jua denganku saat ini.. Tiada terasa 3 tahun aku…
Kemarin aku datang ke kotamu.. Bawa berjuta pertanyaan hati.. Kubertanya pada asap yang kian mengepul.. Haruskah kuteruskan perjalanan ini.. Asap itu kulihat tersenyum.. Langkahkupun kian pasti.. Meski bertahtakan keraguan.. Aku…
Kukenal sosokmu hampir genap empat tahun.. Belasan kisah menjadikanku tak surut memujamu.. Hujaman pilu jua pernah jadikan aku membencimu.. Beberapa hati yang kucoba rengkuh jelaskan kenyataan.. bahwa.. ternyata memang kamu..…
Banyak hal yang sebenarnya membuka tabir ketidakberdayaanku Ketika awan berarak pergi dari hadapanku.. Mengapa aku hanya termenung terdiam lalu berpaling… Mengapa aku tak pernah bisa mengikuti.. Semilirnya angin yang meniup…
aku merenung, menulis, dan memahami tentang cinta sejati yang aku pertanyakan bukankah cinta sejati itu adalah cinta yang bertutur ketika ia sedang bisu, dan berjalan ketika diam, bergerak ketika ia…
aku tulis karyaku tanpa sadar bahwa itu bisa aku baca kembali aku kirim karyaku tanpa tahu bahwa ini memiliki arti aku gubah karyaku tanpa tahu ada sejumput tanah yang memperhatikan…
kala itu…. waktu sudah berbicara kepadaku juga padamu….”esok kita menangis katanya” sinar pernah menggapai aku juga padamu….”diam daripada didiamkan shuuuuuuuuuuuuuut” lalu angin juga pernah bisik bisik kecil juga padamu…kan? “kami…
telaga elok memadu keindahan pantulan rembulan menyeruak, terombang ambing gelombang bocah bocah ndeso riang dolanan memadu suara alam, riang berpadu tercipta nuansa merdu untuk ke elokkan telaga di lereng merapi,…
pergi menuai jangan gantung stola kandung bijak turut sorak ………….. pergi meminum jangan kutuk debur selatan pukul genderang tong berdentang stft, 170502 ======================================== Pengirim : Gendhotwukir ========================================