Hati rasanya hancur ketika ia menerima pernyataan putus dariku. Sebenarnya aku pun tak setuju dengan perkataan ku sendiri. “Sebaiknya Kita Putus”, kataku “Kalau memang itu yang terbaik menurutmu baiklah”, jawab wanitaku itu.
Memang hal itu telah berlalu dan aku terlalu gengsi untuk memulainya kembali, mungkin juga dia. Ya.. sudahlah……
Menatap kedepan adalah sesuatu yang harus dilakukan sekarang. Rasanya tidak rela pabila melihat ia bergandengan tangan dengan lelaki lain dan terus berjalan hingga hidup bersamanya. Tangan yang dulu kupegang… ya sudahlah.
Bukan karena aku sudah tak sayang lagi pada wanitaku itu, tapi karena sesuatu hal yang akupun tak pasti itu apa. Kalau memang semua perasaan manusia adalah statis maka sekali aku cinta maka akan terus cinta. Tapi … ya sudahlah
Terus sekarang akupun tak tau …..
Ya.. sudahlah….
Judul cerita ini sebaiknya tidak “Bukan karena..” tapi ya… sudahlah
^.^
========================================
Pengirim : ^.^
========================================