Cadel

Oct 14, 2003

Hari 1.
Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal didekat rumahnya.
cadel:”bang, beli nasi goleng satu ”
abang:”apa…?” (…..ngeledek.)
cadel:”Nasi Goleng
abang:”Apaan…?(…..Ngeledek lagi.)
cadel:”Nasi Goleng ”
abang:”ohh nasi goleng…”

Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel dengan sangat kesal,

Sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan “nasi goreng” dengan benar. Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar.

Hari 2.
Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi
cadel:”bang…,saya mau beli NASI GORENG, bungkus ”
abang:”ohh…pake apa?”
cadel:”…pake telol…”

Sambil sedih…Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata “telor” sampai benar.

Hari 3.
Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut turut makan nasi goreng:
cadel:”bang…, beli NASI GORENG, Pake TELOR dibungkus ”
abang:”ceplok atau dadar ?”
cadel:”dadal…” Dengan spontan.
Kembali dia berlatih dengan kesal.

Hari 4.
Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.
cadel:”bang…,beli NASI GORENG, Pake TELOR, di
DADAR ”
abang:”hebat kamu del, udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2500 del.”
si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:
cadel: “bang.., kembaliannya?”
abang: “oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500, kembalinya berapa del?” sambil senyum ngeledek.
Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi.
Tapi akhirnya dia menjawab:”…GOPEK… ”

Sambil tersenyum penuh kemenangan.

INTI DALI CELITA INI ADALAH HIDUPLAH TELUS DGN PENUH PELJUANGAN JANGAN
MENYELAH YACH MELDEKA

========================================
Pengirim : Loly
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *