Category: Puisi

Kumpulan puisi, sajak, poem, pantun, parikan ataupun kidung yang indah dan menarik hati

Masa

Matamu ……. menyimpan sinar yang sanggup sinari hatiku dan tentramkan rasa dalam jiwa senyummu ……… bagai siraman air yang mengguyur dingin ,indah dan damaikan cintamu ……. bawa berbagai alunan dalam…

Maaf

Tiada maksud hati Tak pernah ada Ingin buat kau menangis Hingga kau bersedih Buat kau kecewa Andai kau tahu disini Didalam sanubari ini Menyesal Menahan seribu beban Rasa ingin memelukmu…

Hujan

Turun… Deras…. Mengalir…. Mengapa hujan Tak buat hati ini terhibur Tersiram dinginnya Agar aku dapat Melupakan.. Melepaskan semua Kenangan yang pernah Kudapat Kala kita bersama Oh hujan, jangan kau buat…

Apakah

Bila ku lari dari kenyataan Ku terlempar dalam khayalan Yang tak lebih baik Yang buat terlena Ingin ku lupakan saja Semua kisah ini Sesal datang Amarah tertahan Namun, Tak mungkin…

Beda Dunia

Dimana aku…. Dimana kamu… Entah.. Tak pernah tahu jawabnya Walau bersama kita Walau bertemu kita Itu hanya sandiwara Fatamorgana Karena di hatimu Tak pernah ada diriku Tak pernah kenal diriku…

Tafakur

Sejenak,mari tengadahkan tangan Menimba asa dan doa pada Allah Tuhan yang menciptakan kesederhanaan Yang menciptakan apa yang patut diciptakan Puji syukur timbul dan syahdu Bila terdengar namamu disenandungkan sunyi Dan…

mengingat kekasihku

mengingat kekasihku, aku jadi terharu aku jadi tersenyum, akupun bisa menangis dia yang telah mengisi duniaku dia yang telah memberi segalanya buat aku dia yang telah mengorbankan apa saja buat…

Sekolah tua

dinding hijau tak asing lagi jendela jendela kawat berkarat genting genting yang lanjut usia dan kayu kayu jati yang keropos saksi keabadian dan didikan di sini tumbuhlah aku di lapangan…

surga pada hatinya

ketika aku duduk dengannya aku dapat merasakan hatinya rasakan segala duka dan bahagianya aku dan dia hanya diam saling merasakan hati lewat hati mencoba pahami rasa yang kami punya saat…

Melihatmu di Seberang Jalan

ada jarak yang memisahkan antara benci, dan ragu yang berserakan tercecer di lembah penderitaan yang tak bertuan ada pedih yang membelenggu saat kusibakkan kabut itu kelopaknya jatuh satu demi satu…