1. Cogida and death Cogida dan Kematian

Pada pada pukul lima sore itu.
Tepat pada pukul lima sore itu
Bocah lelaki menggamit sehelai kain putih
pada pukul lima sore itu.
Sekeranjang jeruk telah disiapkan
pada pukul lima sore itu.
Yang tersisa adalah kematian, hanya kematian
pada pukul lima sore itu.

Angin mengembus helaian katun
pada pukul lima sore itu.
Dan udara menghamparkan kristal dan nikel
pada pukul lima sore itu.
Kini merpati dan leopard bergelut
pada pukul lima sore itu.
Dan paha itu tergolek bersama sebatang tanduk kering
pada pukul lima sore itu.
dawai bas bergetar
pada pukul lima sore itu.
Bel bel arsenik dan asap
pada pukul lima sore itu.
Keheningan bergumpal di tiap sudut
pada pukul lima sore itu.
Dan sang banteng berdiri tegak dengan bangga
pada pukul lima sore itu.
Ketika kelembapan salju hinggapi kulit
pada pukul lima sore itu,
ketika cincin sang banteng diselimuti iodin
pada pukul lima sore itu.
Kematian bertelur pada seonggok luka
pada pukul lima sore itu.
Pada pukul lima sore itu.
Tepat pada pukul lima sore itu.

Peti mati di peraduannya
pada pukul lima sore itu.
Tulang dan terompet mengiang di telinganya
pada pukul lima sore itu.
Kini sang banteng melenguh lantang
pada pukul lima sore itu.
Kepedihan membiasi kamar itu
pada pukul lima sore itu.
Dari kejauhan kelemayuh tampakkan diri
pada pukul lima sore itu.
Tangkai lili lalui selangkang hijau
pada pukul lima sore itu.
Luka luka itu terbakar
pada pukul lima sore itu,
Orang orang hancurkan jendela
pada pukul lima sore itu.
Pada pukul lima sore itu.
Ah, pada pukul lima yang mematikan sore itu
Pada pukul lima pada jam mana pun
Pada pukul lima di kelam sore itu.

Federico Garcia Lorca

========================================
Pengirim : A.L. Janto
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *