2 ekor penduduk dunia yang berkaki empat dipancung dan kepala mereka jadi pertunjukan dalam sebuah demonstrasi.
Katanya sebagai protes akan busuknya politik dan para poliTIKUS.
Tapi yang tak jelas kok anjing yang tak berdosa menerima hukuman mati secara hukum pancung kayak kriminal di padang pasir Saudi.
Tak ada yang tahu mengapa?

Unjuk rasa dengan demonstrasi dalam alam demokrasi adalah normal.
Tapi pakai ubel ubel, janggut janggutan lari dijalanan pakai jubah dan membawa pedang sambil teriak teriak membakar toko atau bisnis orang lain yang sukses adalah terlarang atau abnormal.
Begitu juga dengan pawai demonstrasi membawa anjing atau kucing atau orang utan untuk akhirnya di hukum mati lewat pancungan adalah biadab.
Bukan sikap seorang manusia yang menamakan dirinya beragama, apapun agamanya.

Apa yang disuarakan para pendemonstrasi semua orang setuju dan mendukungnya dari tepi jalan dan dari hati nurani mereka.
Yang perlu dijaga adalah jangan sampai karena tingkah laku kita yang tak jelas pertimbangannya bisa menghancurkan nama baik dan itikad demonstrasi yang perlu dilakukan.

Berdemonstrasilah setiap mengenai apa saja yang perlu disuarakan.
Tapi tolonglah jangan dibawa bawa hukum pancung, pedang dan kebuasaan yang menodai bangsa yang ber PANCASILA.
Malu di mata dunia, kok kita orangnya bisa segoblok itu?
Tolong jaga diri baik baik lain kali.

Tepi jalan 2004. Buat Pak F.S. Hartono
di kota Yogyakarta.

========================================
Pengirim : Lasma Siregar
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *