Detik detik mendebarkan telah mendarat di hati
setiap orang. Semua sedang menunggu
menunggu apa?
Setiap orang menegang tapi tidak bagi sebagian
yang lain. Sebagian itu bagai mengharapkan datangnya
secercah pagi dalam kefuturistikan.
Semua bertanya keabadian atau kehancuran
setelah dia tiba?
Dalam setiap pertanyaan hati manusia teror pun
terus mengiringinya. Sesunguhnya semua mengharapkan
keseimbangan dan kesempurnaan dari penantian ini.
Harapan itu sudah tua berlumut imajinasi imajinasi
agung manusia…
Sekian lama menunggu…
Detik detik itu kini telah habis.
Diawali dentuman langit warna warni disertai
tegaknya tembok api. Semua orang bersorak
bergemuruh berluapan kegembiraan. Tapi tidak
bagi sebagian yang lain. Mereka bertanya
Bukankah dia datang untuk ditantang?
Oleh: Wahyu Pranata
Jakarta, medio Desember 2004
========================================
Pengirim : Wahyu Pranata
========================================