Jika telah membaca artikel saya sebelumnya, yang mana itu adalah sebagian kecil dari kenyataan yang ada di sekitar kita. Eksploitasi tubuh kaum hawa, mulai dari foto swimsuit, nude. striptease hingga layanan seks mulai dari level sentuh hinggal all services, hampir tiap hari menghiasi Jakarta.

Jika kita tengok ke belakang, penyebab terjadinya hal itu bisa bermacam macam. Mulai dari alasan klasik karena masalah ekonomi hingga alasan demi popularitas dan karir. Berbagai alasan yang muncul di balik eksploitasi tersebut, tentunya tidak bisa menjadi faktor pembenar bagi seseorang untuk melakukan hal tersebut.

Lalu muncul suatu pertanyaan, “siapa yang salah???”
1. Wanita itu sendiri
2. Fasilitator, dalam hal ini bisa pemilik situs porno, pemilik majalah dan lain lainnya
3. Keadaan
4. Lingkungan
5. Penikmat, tentu saja dalam hal ini adalah kaum adam
6. Atau siapa ????

Sebenarnya kalau kita kaji lebih dalam, kita tidak bisa menyalahkan satu persatu secara terpisah. Karena semua penyebab itu saling berkaitan satu sama lain.
Contoh ringan saja, misalnya ada sajian tari erotis. Bisa dipastikan bisnis tersebut akan segera mati total seandainya tidak ada seorangpun yang mau jadi penikmat.
Tapi kenyataannya, penikmat tarian erotis tersebut jumlahnya tidak terhitung dan (mungkin) semakin bertambah dari hari ke hari.

Eksploitasi tubuh wanita ibaratnya mata rantai yang tidak terpisahkan, dimana harus diakui, sangat sulit untuk memberantas atau paling tidak mengurangi hal itu. Semua kembali lagi ke pribadi masing masing, dimana jika semua pribadi berperilaku sesuai dengan nurani dan mempertimbangkan harga diri, tentu hal itu akan segera terhenti. Tapi sekali lagi harus tetap diakui, sulit sekali bahkan bisa dikatakan mendekati mustahil.

Percaya gak percaya, suka tidak suka … itulah yang terjadi di sekitar kita.

_DaruDoanK_

========================================
Pengirim : _DaruDoanK_
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *