Malam bulan purnama pada tanggal 09 Mei 1983, pada jam 21.00 WIB lahir seorang bayi perempuan bernama Senja Wulan Sari dari pasangan suami istri bernama Kardi Supardi dan Nining Yuningsih. Alhamdulillah aku hidup di tengah tengah keluarga yang cukup, aku mendapat pendidikan yang layak di sekolah terfavorit di kota Sukabumi, kota kecil yang indah bagi ku. Didikan yang ku dapat dari kedua Orang tua ku sangat bagus hingga aku tak pernah absen dari ranking 10 besar di kelas, tapi sangat minim didikan agama, lima waktu tak jarang ku lewati tanpa ada rasa berdosa sedikitpun. Ya Allah betapa jauhnya hamba dari mu ?
Tak selamanya kehidupan kita ada di atas terus, kini saatnya aku menghadapi pahitnya hidup semasa kecil, Ayah ku di jodohkan orang tuanya di kampung (sumedang), ketika itu aku masih kecil dan sering sakit sakitan tak hanya itu Ayah ku mulai berselingkuh dengan wanita wanita, itulah yang membuat ku tak pernah percaya pada pria, untunglah pernikahan itu dapat di gagalkan oleh saudara saudara Ayah, walau bagaimana pun juga nenek harus menerima Ibu ku sebagai menantunya meski tak merestui, tak jarang aku di cuekin nenek kalo liburan ke kampung, tapi sekarang nenek sudah berubah meski masih terasa canggung obrolan kami.
Kehidupan keluarga ku mulai terasa susah ketika kami mulai pindah rumah ke sukaraja, karena Ayah kehilangan pekerjaannya, waktu itu aku baru masuk ke SLTP dan adik ku SD kira kira kelas 3 di rumah baru ( sebenarnya tak layak di sebut rumah karna hanya berupa gubuk kecil dari bilik dengan satu kamar, ruang tamu dan dapur, bahkan kami mandi di luar hanya di tutupi terpal seadanya ).
Ayah mulai bercocok tanam dengan menyewa sawah adiknya nenek dari pihak ibu (Mah Eneng), dan buka bengkel kecil kecilan untuk menyambung hidup kami sekeluarga, meski Mah Eneng berkecukupan dan rumahnya bersebelahan tapi Ayah ingin mandiri, kita juga sempet tinggal di rumah Mah Eneng beberapa bulan sebelum akhirnya kita memutuskan untuk pisah.
Di sekolah aku termasuk anak yang kuper yang hanya bergaul dengan buku, aku tak punya teman bahkan sahabat, aku sangat tertutup, dan jutek abis, ku lakukan semua itu karena aku minder ? aku takut kalo mereka mengetahui keadaan ku mereka akan menjauhi ku, aku tak ingin merasa kehilangan, jadi ku putuskan tuk menyendiri, aku pun manusia normal yang ingin punya pacar.
Pertama kalinya punya pacar aku takut banget ketauan ORTU ku, soalnya aku baru boleh punya pacar kalo udah kerja, aku berkeinginan hanya jatuh cinta sekali saja seumur hidup, ternyata Tuhan berkehendak lain, pacar ku selingkuh depan mata ku, aku ga bisa marah ma dia, aku ga mau harga diri ku jatuh di hadapan orang banyak, ternyata dia sama dengan Ayah ku, dasar laki laki tak pernah puas dengan satu wanita.
Akhirnya ku putuskan untuk sendiri, aku sangat sakit hati sampai aku benci pria dan tak ingin menikah apalagi pacaran, Aku tetap Wanita normal yang ingin punya anak dan berumah tangga, akhirnya aku mulai pacaran lagi tapi kali ini tak pernah serius, paling lama juga tiga bulan.
Hidayah akhirnya datang juga kepada ku ketika aku kelas dua SMU, aku mulai solat dan mengaji, aku mulai mendekatkan diri pada Allah yang ku jauhi selama ini. Masa masa SMU juga ku jalani tampa sahabat, aku merasa hidup ku sangat sepi, aku merasa ga ada yang saying sama aku, masa SMU ku jalani dengan sulit bahkan pada waktu daftar ulang Ayah ga punya uang sepeserpun hingga akhirnya semua keluarga Ibu pada nyumbang padahal mereka juga orang susah, aku sangat terharu sekali.
Akhirnya sekolah ku selesai juga meski banyak hambatan di finansial, sekarang aku bingung bagaimana cari kerja, aku sudah keluar masuk toko dan supermarket tapi mereka ga mau pake aku karna bobot ku yang kegedean, aku bingung ? aku tumpuan hidup keluarga ku aku ingin membalas air susu ibu ku dan jerih payah Ayah ku, aku ingin mereka bahagia.
Akhirnya ada yang menawari ku kerja di pabrik textil di Jakarta, aku coba berangkat ke sana, tapi aku ga betah di kota orang sendirian akhirnya ku putuskan berhenti setelah 1 minggu di sana, ketika aku pulang dari Jakarta menuju Sukabumi aku mendapat kenalan pemuda, dia mengantar ku sampai rumah, setelah beberapa lama kami saling kenal ku putuskan jadi pacarnya.
Aku di ajak ke rumahnya dan kita berencana untuk tunangan, orang tua kupun sangat suka sama dia, soalnya dia ga perhitungan kalo ngeluarin duit, tapi lama kelamaan aku ga suka soalnya dia jauh banget dari Allah, aku minta petunjuk dari Allah karena aku bingung banget untuk ngelanjutin hubungan ini.
Entah kenapa setelah tiga bulan kemudian dia mulai jarang ke rumah dan lama kelamaan dia ga pernah dating lagi ke rumah, aku ga susul dia ke rumahnya lagian mau ngapain toh aku ga rugi di tinggalin ma dia, sebulan setelah kejadian itu aku di ajak ua ku ke Bandung aku tinggal di sana Bantu bantu kerjaan rumah dan ngasuh anaknya yang SD soalnya dia ama suaminya sama sama kerja, jadi ga ada yang jaga anaknya.
Di Bandung aku sempet kursus komputer dan setelah empat bulan di sana aku mengirimkan lamaran ke PT INDONESIA POWER, aku ga berharap banyak karena pasti persaingannya ketat banget, tapi tanpa di sangka panggilan demi panggilan untuk tes datang bagai air mengalir dan puncaknya adalah surat panggilan untuk Prajabatan, betapa senangnya aku, akhirnya aku bisa mengangkat kehidupan keluarga ku, masa prajabatan ku jalani dengan bahagia, baru kali ini aku merasa senang punya banyak teman.
Semenjak itu aku bukan Senja yang pemalu lagi, aku berubah berkat didikan RINDAM JAYA, aku sangat menikmati prajabatan itu betapa bahagianya penuh dengan canda tawa walau badan terasa sangat penat.
Tiba saatnya pemagangan, aku di tempatkan di Saguling, dan di sana pula ku menemukan tambatan hati ku, betapa lucunya saat saat itu. Kau terlalu murah senyum menurut ku hingga perempuan jadi salah paham di sangkanya kamu tuh suka ma temen ku, kalo aku sih udah kebal di kasih senyum ma cowok aku anggap aja angin lalu.
Setelah beberapa hari kenal kita memutuskan untuk mencoba hubungan baru, hari demi hari ku jalani dengan bahagia, namun orang tua agak ga setuju, akhirnya kami menikah juga setelah aku buatin rumah yang layak untuk keluarga ku di Sukabumi, itu juga uangnya dapet minjem tapi aku sangat senang dan lega karna aku udah bisa membahagiakan mereka.
Hari ini aku mulai tinggal di mertua ku, mereka baik ? malah teramat baik untuk ku, lalu dua bulan kemudian kakaknya menikah dan kami serumah berempat, semula ga ada masalah akupun cukup ramah sama penghuni baru, tapi dari hari ke hari kelakuannya jadi makin nyebelin, dia suka ngeliatin gerak gerik suami ku dan pernah luput dari pandangannya, dia bilang suami ku cakep, istri mana coba yang ga keki kalo suaminya di liatin cewek lain ga hanya itu di mulai suka memperlihatkan auratnya, suka pake pakaian minim di rumah, aduh jadi stress sendiri jadinya, aku jadi ga tenang kerja ninggalin suami di rumah, kita kan udah masing masing punya pasangan, jagalah pasangan masing masing jangan ganggu punya orang lain, aku pun harus berpura pura ramah dan hidup dengan bersandiwara setiap hari.
Suami ku yang dulunya ga suka banget ma dia, jadi agak ngebela dia kalo aku lagi sebel, suami ku bilang kita harus jaga perasaan dia demi kerukunan dua keluarga, karna suami ku takut dia ngadu ke ORTUnya dan ntar malah jadi masalah ma mertua ku nantinya, emang ada benernya juga sih ? tapi aku sebel banget perasaan ku ga di perhitungkan di sini karna aku ga akan ngadu ma ORTU ku, anak baik kan ??? hehehe ?
Aku ga mau ORTU turut campur dalam masalah ku, aku kan udah berkeluarga jadi selesain aja sendiri, OK Selain itu aku juga agak sirik sih ma dia, soalnya baru nikah udah ngidam lagi (apa di DP kali ma si Aa), jadi perhatian semua keluarga tumpah semuanya ke dia, aku juga udah telat dua minggu, tapi mungkin karena stress jadi keluar lagi, sedih banget.
Aku jadi pusing sendiri sedangkan dia enjoy banget, kesannya dia tuh slalu bahagia, sebel abiz ? kenapa hidup ku tak sebahagia mereka ya ??? mungkin restu orang tua jadi aspek yang utama bagi kebahagian ku, emang sih Ibu ku bilang jangan hamil dulu sebelum resepsi ternyata doanya jitu juga.
Tanggal 09 Februari nanti kami akan mengadakan resepsi, mudah mudahan berjalan lancar ya Allah ? amin.
========================================
Pengirim : senja wulan sari
========================================