Bayangkan kalau kita setiap hari selalu mengingat Allah, pada waktu kerja apabila sudah ada panggilan shalat kita akan melaksanakannya, apabila kita sedang berduaan dengan pacar, kita akan merasa malu kepada Allah karena Allah selalu melihat dan mengawasi kita. Apabila kita bergaul maka akan menjaga ucap, sikap dan langkah karena Allah selalu ada di manapun kita berada. Apabila kita diliput/dirundung masalah, kita akan menghadapinya secara tenang karena kita meyakini bahwa Allah pasti akan memberikan jalan keluar dari kesulitan bagi hamba hamba Nya yang selalu mengingat Dia.
Dari Abi Hurairah Nabi Muhammad SAW bersabda, �Pada malam Mi�raj saya melihat sebuah laut yang hanya Allah Ta�aalaa sendiri yang mengetahui kira kira ukurannya. Di tepi laut itu terdapat satu malaikat berbentuk burung, mempunyai tujuh puluh ribu sayap. Apabila ada seorang hamba yang membaca: Maha Suci Allah, maka malaikat itu bergerak dari tempatnya, apabila dia membaca: Segala Puji Bagi Allah, maka malaikat membuka semua sayapnya, apabila dia membaca: Dan Tidak Ada Tuhan Selain Allah, maka malaikat itu terbang, kalau dia membaca: Dan Allah Maha Besar, maka malaikat itu menceburkan dirinya ke dalam laut, kalau dia membaca: Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, maka malaikat itu keluar dari laut serta mengibas ngibaskan sayapnya sehingga bertetesanlah dari tiap tiap sayap itu tujuh puluh ribu tetesan air, maka Allah Ta�aalaa menciptakan tetesan air itu menjadi satu malaikat, maka semuanya bertasbih, bertahlil dan memohonkan ampunan untuk orang yang membacanya sampai hari kiamat.”
Dalam hadits lain diterangkan, �Ada seorang yang pada hari kiamat didatangkan dan dihentikan di hadapan Allah SWT, lalu Dia Allah menghisabnya/menghitung amalnya. Maka yang menjadi haknya adalah siksa neraka, sebab dosanya yang banyak dan kebaikannya hanya sedikit. Hampir saja dia musnah sedang dia takut lagi gentar. Maka Allah berfirman, �Hai para malaikat, lihatlah daftar catatannya, apakah kamu dapatkan catatannya ada kebaikan yang tercatat?� Merekapun melihat kemudian berkata, �Wahai Tuhan kami, kami tidak mendapatkan sedikitpun� Allah SWT berfirman, �Padaku dia mempunyai kebaikan sedikit, yaitu ketika dia tidur suatu malam maka dia terbangun dari tidurnya dan hendak berzikir kepada Ku, kemudian dia terkantuk dan tidak bisa berzikir kepada Ku, maka sungguh Aku telah mengampuninya dengan sebab yang demikian itu�
Subhaanallaah Maha Suci Allah Indah bukan hidup ini? Dengan mengingat Allah kita akan selalu dalam ampunan, pertolongan dan perlindungan Allah. Insya Allah, Saudaraku, dengan berzikir kita akan bisa mengobati penyakit batin kita, dengan berzikir kita akan selalu mengingat apa yang diperintakan Allah dan yang dilarang oleh Allah, dengan berzikir kita kan mampu mengatasi kesulitan kesulitan yang kita hadapi/hidup lebih tenang. Dengan Zikir kita akan selalu dalam pengawasan Allah SWT yang menggenggam dan mengetahui isi hati kita.
Semoga Allah SWT dengan rahmat dan karunia Nya menjadikan kita orang orang yang ahli zikir, memberikan kekuatan lahir dan batin untuk selalu mengingat Rabb nya, dan memberikan kekuatan untuk selalu memperbaiki ibadah dan membersihkan hati kita menuju manusia yang terbaik di mata Allah SWT dan makhluk Nya. Amin
Selamatkan Diri dari Ghibah (Menggosip)
GOSIP, gosip, gosip. Sebuah kegiatan yang sudah mendarah daging buat kita kita, terutama buat wanita. Bukannya tidak mungkin bagi kaum pria melakukan ghibah/menggunjingkan orang, tetapi jujur saja, kegiatan ini lebih didominasi oleh kaum wanita. Kapan saja dan di mana saja. Nah, mari kita mengenal ghibah lebih lanjut lagi.
Apakah ghibah itu? Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang buruk yang terdapat dalam diri seorang manusia, sedang ia tidak menyukainya, baik mengenai jasmaninya, agamanya, harta kekayaannya, hatinya, akhlaknya, suami/istrinya, dan lain sebagainya.
Caranya pun beraneka rupa. Ada yang dengan membuka aibnya, mencercanya, menyindirnya, mencelanya, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang kita gunjingkan dengan tujuan untuk meledek, ada juga yang dilakukan baik dengan lisan ataupun dengan gerak. Dengan gerak, misalnya, melalui pandangan mata kita, cibiran kita, senyum sinis kita, dan lain sebagainya.
Sudah pasti kita semua pernah atau sering melakukan ghibah atau lebih awamnya mari kita sebut bergosip. Sekali kita memancing kata, lalu ditimpal oleh teman kita yang lain, menimbulkan tawa, menimbulkan ketakjuban bagi pendengarnya, menyenangkan teman karena memberikan berita terbaru.
Wah, memang seru kedengarannya bergosip ini. Malahan bergosip ini benar benar bisa menghabiskan waktu. Mungkin ada yang berpikir, boleh juga nih bergosip pada saat berpuasa, lapar jadi tidak terasa, haus pun jadi sirna. Astaghfirullah Saudaraku, kalau saja kita semua tahu akibat dari ghibah itu, kita pun pastilah merasa ngeri untuk melakukannya.
Seperti firman Allah dalam surat Al Hujurat:12, �Dan janganlah sebagian kalian meng ghibah sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentunya kalian tidak menyukainya (merasa jijik). Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang�
Rasulullah SAW pun bersabda: �Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya), akan dilempar ke neraka sejauh antara timur dan barat� Dosa orang yang berghibah, niscaya lebih berat daripada orang yang melakukan zinah.
Bukan itu saja, Saudaraku Orang yang melakukan ghibah akan mendapatkan tiga bencana, yaitu doanya tidak akan dikabulkan Allah SWT, kebaikannya tidak diterima oleh Allah dan kejelekannya pun akan bertambah. Sebegitu buruk jadinya kita di mata Allah hanya karena berghibah. Bahkan mendengar orang yang berghibah pun haram hukumnya. Apabila kita mendengar ataupun menyaksikannya dengan kagum dan menyetujui apa yang dikatakannya, maka hukumnya sama dengan ghibah.
Celakanya, ketika kita berghibah, seluruh amal kebaikan kita akan berpindah kepada orang yang kita gunjingkan. Subhanallah Menata diri dengan segala kebaikan saja kita masih kesulitan, ditambah lagi segala amal kebaikan kita akan hilang ketika kita berghibah. Benar benar merugi kita karena ghibah.
Untuk itu, selama bulan Ramadhan ini marilah kita koreksi diri kita. Jangan pernah merasa diri kita sudah benar dan sudah bersih. Mari kita bersihkan hati kita dengan menghentikan segala kegiatan yang dapat mengotorinya dan mempertebal dosa kita, salah satunya ghibah.
Seperti sabda Rasulullah, �Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik dan kalau tidak, hendaklah diam�
Dengan keagungan Ramadhan, bersama sama kita tata ucapan kita, percantik tutur kata kita, kita hentikan perbuatan buruk yang sudah terlalu asyik kita lakukan. Insya Allah, Allah SWT akan meridhoi niat kita ini dan senatiasa memberikan kita kekuatan untuk melakukannya. Amin ya rabbal �alamiin.
Niat Berkerudung Bertambah Yakin Karena Mimpi
Niat baikku untuk mengenakan kerudung sebenarnya sudah sejak lama, tapi entah mengapa perasaanku selalu malu, seolah olah orang yang ada di sekitarku memandang aneh.
Perasaan itu selalu menghantuiku, niat baikku itu jadi tersendat sendat. Meski begitu hasrat membeli kerudung tetap ada. Satu demi satu aku membeli kerudung di toko, sampai kerudung itu menumpuk di lemari dan aku tak pernah memakainya. Sepetinya tidak gunanya kerudung itu karena hanya menghiasi lemariku saja.
Akhirnya aku putuskan untuk memakainya walaupun aku mengenakannya hanya di saat tertentu saja, sedangkan di lingkungan rumah aku masih berani untuk mengenakannya.
Hingga suatu malam aku bermimpi dalam tidurku. Aku bermimpi merasakan suasana siang hari bolong. Saat aku berdiri di bawah teriknya matahari, tiba tiba langit menjadi gelap. Aku kaget dan tersentak. Saat aku memikirkan kejadian itu, terdengar suara yang menyakinkan aku, bahwa bila ingin berbuat baik jangan ragu dan jangan pernah ada rasa malu.
Saat aku terbangun, aku menyadari kalau maksud dari mimpi itu. Aku tidak boleh ragu dan malu untuk memakai kerudung. Sejak kejadian itu, aku mulai mengenakan kerudung. Tidak lagi hanya di saat tertentu saja tapi juga di lingkungan rumah aku. Meski pun banyak yang mengolok ngolok aku, tapi aku tidak peduli, karena apa yang aku lakukan tidak merugikan orang lain. Aku yakin kalau aku merasa di jalan yang benar.
Lama lama perasaan malu itu menjadi hilang. Malah kondisinya jadi berbalik. Yang tadinya malu berkerudung sekarang malah terasa malu jika tidak mengenakan kerudung. Seperti ada yang kurang pada penampilanku. Yakin lah kalau berkerundung penampilan seorang wanita akan lebih percaya diri.
Berkah dalam Sedekah
APA yang membedakan antara berzakat dengan bersedekah di mata Allah SWT? Secara umum, zakat adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka yang mampu untuk memberikan sebagian kecil hartanya kepada fakir miskin. Karena, di dalam harta tersebut sesungguhnya ada hak dari orang orang fakir. Sementara sedekah itu adalah sesuatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT untuk dilakukan sebagai bentuk dari perwujudan ikatan rasa cinta kasih antara sesama Muslim.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Tiap tiap seorang muslim hendaklah bersedekah”. (Hadist diriwayatkan oleh Abu Musa Al Asyari r.a)
Pada prinsipnya bersedekah itu mudah, selama kita mempunyai niat yang tulus dan ridha semata mata karena Allah SWT, serta ada sesuatu yang bisa kita sedekahkan maka Insya Allah bisa dilaksanakan di mana dan kapan saja.
Kita bisa memulainya dari orang orang di sekeliling kita dahulu seperti keluarga dan para kerabat saudara saudara kita yang kurang mampu. Lalu kita bisa mulai melihat ke tetangga tetangga dekat rumah, apakah ada yang membutuhkan bantuan dan uluran kasih kita. Kemudian berlanjut ke rekan rekan kerja, atau teman teman di sekolah. Mungkin kita bisa memberikan sesuatu untuk di kantor, atau pesuruh di sekolah. Atau kepada tukang sapu di komplek perumahan yang kita tinggal, mungkin kepada tukang sampah yang tiap pagi atau sore datang ke tempat kita untuk mengambil sampah. Bahkan yang termudah kepada peminta minta yang acap kali kita temui di jalan atau di masjid, dan lain sebagainya.
Mengapa Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat menganjurkan kita untuk bersedekah? Selain sebagai bentuk dari perwujudan ikatan cinta kasih antara sesama muslim, di dalam bersedekah itu juga banyak berkah dan pahalanya. Tapi tentunya dalam bersedekah yang semata mata hanya karena mencari ridha Allah SWT.
Contoh mudahnya adalah sebagai berikut. Apabila kita bersedekah kepada keluaraga atau kaum kerabat maka kita akan mendapatkan dua macam pahala, yaitu pahala dari hubungan silatuhrahmi dan pahala sedekah itu sendiri.
Ada hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Al Nasai dan Tirmidzi berbunyi, “Bersedekahlah kepada orang miskin: (adalah ia) satu yang berpahala dan sedekah yang diberikan kepada kerabat dua pahala: Pahala bersedekah dan pahala hubungan silaturrahim dengan kerabatnya.”
Ada juga hadist yang diriwayatkan oleh Abu Masud al Ansari r.a. dari Nabi Muhammad SAW sabdanya: “Sesungguhnya orang Islam itu apabila ia memberi nafkah dengan sesuatu kepada keluarganya sedang ia memberikannya dengan tujuan mematuhi perintah Allah dan mengharapkan pahalanya niscaya pemberiannya itu menjadi sedekah yang berpahala) baginya.”
Ada firman Allah SWT yang dituangkan dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 272 berbunyi: “…Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan di beri pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya.” Dan masih banyak lagi firman Allah dan hadist Rasulullah mengenai keuntungan dan manfaat dari bersedekah.
Selain itu, bersedekah juga mempunyai fadhilat atau kelebihan yang meliputi dunia dan akhirat. Keistimewaan bersedekah yang dapat melindungi kita di dunia adalah memurahkan rezeki, menolak bala bencana, memanjangkan usia, mencegah dari kematian yang buruk serta dapat menghapuskan dosa. Sementara dengan bersedekah maka di akhirat kita akan mendapat naungan dari panasnya terik matahari di padang mahsyar dan pendingin dari api neraka.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: Rasulullah SAW telah berucap kepada kami, sabdanya: “Wahai umat manusia, bertaubatlah kepada Allah SWT sebelum kamu mati dan segeralah mengerjakan amal amal yang soleh sebelum kamu sibuk (dengan yang lain) dan hubungkanlah apa yang ada di antara kamu dengan Tuhan kamu dengan senatiasa mengingatinya dan banyakkanlah bersedekah secara bersembunyi atau berterang terang. Niscaya kamu diberi rezeki yang mewah, diberi kemenangan (terhadap musuh) dan digantikan apa yang kamu dermakan itu dengan balasan yang berganda ganda.”
Namun harus diingat bahwa dalam bersedekah mestilah dihindari pamer atau riya, karena hal itu akan menghilangkan pahala dan berkah dari sedekah yang dilakukan. Sebab bersedekah yang mendapat ridho Allah SWT adalah yang semata mata karena Allah, tidak lain dan tidak bukan.
Akhir kata, sebisa mungkin dalam hidup kita bersedekah untuk mengikat persaudaraan dengan sesama manusia, karena seperti sudah dibicarakan di atas, bersedekah adalah satu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan nabi kita, Muhammad SAW, serta dapat membawa kebaikan bagi kita di dunia ataupun di akhirat nantinya.
Mudah mudahan kita semua tergolong menjadi orang yang senantiasa dapat bersedekah dan dicintai oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamiin
Ada Apa dengan Tahajjud?
AKHIR AKHIR ini, sering kita temukan berbagai macam tempat menawarkan berbagai macam pengobatan dan jimat sebagai tempat untuk menemukan solusi atau jalan keluar dalam hidup. Seperti yang kita ketahui, kita sebagai manusia memiliki keinginan untuk berbahagia atau membahagiakan orang lain. Ada pula yang ingin mendapatkannya dengan cara jalan pintas. Bahkan, ada yang menghalalkan kemusyrikan Bangga dengan jimat, membanggakan bacaan bacaan tertentu dan tak jarang di antara mereka telah tertipu dengan doa/bacaan/wiridan yang harus dibayar dengan uang. Subhanallah Sejak kapan Rasulullah mengajarkan jual beli doa ?
Harus diakui, kita sebagai menusia pasti tidak luput dari masalah, baik itu sifatnya ujian, musibah, cobaan bahkan azab. Dalam kehidupan sehari hari saja banyak kita temukan saudara saudara kita yang sedang ditimpa kesusahan. Ada yang belum mendapatkan jodoh, ingin sekolah di tempat favorit, ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, bermasalah dengan orang tua, ingin disenangi orang, ingin disenangi oleh atasan dan masalah masalah lainnya.
Masalah ujian dari Allah pun bukan hanya itu saja. Ada juga yang sedang ditimpa ujian kesenangan yang menyebabkan seseorang lupa kepada penciptanya, Allah SWT. Ketika diberi jabatan dia lupa shalat, ketika diberi kemasyhuran kemudian dia menjadi sombong, ketika diberi kepintaran dia menjadi takabur dan merendahkan orang lain serta ujian kesenangan kesenangan lainnya. Itulah manusia, diberi susah dia berkeluh kesah, diberi kesenangan dia menjadi sombong dan kikir.
========================================
Pengirim : NANDUNG
========================================