Aku terjerat tali tali bangsaku
Membelit setiap sendi hidupku
Meremukkan tulang harapanku
Meninggalkan memar biru yang ngilu
Aku menangis ….
aku meratap …
Dalam ketidak berdayaanku
Mengapa???
Mengapa bangsaku bersekutu dengan domba bertaring dan berkuku serigala??
Tidakkah bangsaku tahu,
Mimpiku habis di kunyah domba itu??
Tidakkah bangsaku sadar,
Aku di jadikan pekerja rodi domba itu???
Aku menggelepar gelepar
Mempertahankan sepenggal nyawa,
yang masih tersisa
Aku berteriak,menyerukan sakitku
Aku menjerit,menyuarakan hak hakku
Namun….
Bangsaku mendengar sebagai parodi gagal
Getir,pahit,luka,derita,pengorbanan
Itukah hakku???
TIDAK
Karena getir ,aku berani merangkai mimpi
Karena pahit,aku berani menyulam harapan
Karena luka aku ingin lebih sempurna
Karena derita aku mau bahagia
Dan karena pengorbanan aku dambakan tawa
Sekarang aku tanya bangsaku,
Apakah aturan aturan itu hanya untuk menjeratku??
Hanya itukah yang bisa bangsaku perbuat untukku??
Pantaskah kalau kusebut bangsaku pecundangku???
Sekarang kuteriakkan
Dengar dan buka telinga kalian lebar lebar
Sakitku itu pamrih
Tangisku juga pamrih
Pengorbananku tak lain karena pamrih
Kembalikan darah darah senyumku yang kau hisap
Karena aku bukan pendonor dermawan
Kalau kemarin kalian picingkan mata memakiku
Menyebutku budak budak bodoh tak berarti
Kini kubukakan mata kalian
Memandangku tanpa memicing
Karena meski aku cacing,lihat jasaku yang telah menyuburkan kantong kalian
Hitung angka nominal yang kalian raup tanpa setahuku
Sekarang aku sadarkan kau bangsaku
Kau hanya sekedar onggokan benalu tak tahu malu
Menumpang hidup dari cacing cacing sepertiku
Punyakah nyali kalian ucapkan terima kasih atas jasaku???
Honk Kong,10 Dec 04
========================================
Pengirim : Ann
========================================