Di sekolah maupun dalam hidup kita , guru dan orang tua kita sering
mendidik dan mengingatkan untuk tidak bertindak kurang ajar terhadap orang yang
lebih tua dari kita. Atau dengan kata lain, kita diajari dan dinasehati untuk
hormat pada orang tua, entah itu bapak dan ibu kita, paman dan bibi kita, kakek
dan nenek kita, atau orang tua orang tua lainnya yang mungkin tidak kita kenal,
tetapi karena ketuaannya, maka kita patut menghormat pada mereka. Dan itupun
berlaku juga kepada yang lebih muda dari agar kita jangan semena mena.
Pada suatu hari, saya melihat ayah saya sedang menggendong cucunya yang masih
berusia 1 tahun. Ayah tampak sangat bahagia, walaupun mesti terus menerus
menggendong sang cucu. Ketika sang cucu ingin turun dari gendongan dan mulai
berjalan dengan langkah yang gontai, ayah saya bersedia mengikuti dari belakang
sambil sedikit membungkuk dan tangan terentang, untuk menjaga bila sang cucu
terjatuh.
Dan bila karena suatu hal sang cucu menangis, ayah saya bersedia merelakan
dirinya menjadi ‘badut’ yang mencoba menghibur. Bila sang cucu bosan dengan
suatu mainan, ayah saya akan mencarikan apa saja yang dapat dipakai sebagai
mainan. Dan bila sang cucu mulai letih, ayah saya akan mengendongnya kembali
dengan sebelah lengannya, dan tangan yang satu sibuk mengipas2 sang cucu agar
tidak kepanasan.
Setelah melihat kejadian itu, saya mulai sadar mengapa kita tidak boleh berlaku
kurang ajar terhadap orang tua. Mungkin saja pada saat kita masih bayi dulu,
paman kita pernah menggendong dan menghibur kita ketika kita menangis, atau
mama kita begitu cemas menjaga kita ketika kita sakit, atau ayah yang pontang
panting kesana kemari mencarikan mainan yang diinginkan anaknya. Itu semua
dilakukan orang tua kepada kita, karena itulah ungkapan cinta mereka kepada
kita. Dan sebagai anak yang tahu berbalas budi, kita membalasnya dengan
menghormati mereka, tidak berlaku kurang ajar kepada mereka
Terkadang kita harus bisa meninggalkan kepetingan pribadi kita sepenting apapun
itu, walau hanya untuk makan malam atau berkumpul bersama orang tua dan
keluarga. Karena kita tidak bisa menilai apa yang telah diberikan ke orang tua
yang sedari kita kecil, kita dirawat dengan penuh kasih sayang.
Apakah kita juga tidak mau jika anak anak kita nantinya juga akan bisa
menghormati, menghargai, mengerti balas budi atas apa yg telah kita lakukan
atau perjuangkan guna menghidupi, memberikan sandang pangan papan dan
memberinya kasih sayang yang tulus untuknya ?
~keep on smiley~
========================================
Pengirim : shemut
========================================